NOC Indonesia Jalin Kerjasama Dengan Enam Lembaga

- 6 Maret 2023, 18:44 WIB
PENANDATANGANAN nota kesepahaman Komite Olimpiade (NOC) Indonesia dengan enam lembaga terkait untuk mendukung peningkatan prestasi olahraga atlet Indonesia di multievent. Penandatanganan MoU dilakukan di Rapat Anggota NOC Indonesia, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023
PENANDATANGANAN nota kesepahaman Komite Olimpiade (NOC) Indonesia dengan enam lembaga terkait untuk mendukung peningkatan prestasi olahraga atlet Indonesia di multievent. Penandatanganan MoU dilakukan di Rapat Anggota NOC Indonesia, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023 /NOC Indonesia/Naif Al'as

KORAN PR - DALAM rangka mendukung peningkatan prestasi Indonesia di ajang multievent olahraga, Komite Olimpiade (NOC) Indonesia melakukan sejumlah kerjasama dengan enam lembaga terkait. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan sebelum Rapat Anggota NOC Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.

Keenam lembaga yang menjalin kerja sama tersebut yakni, Indonesia Anti-Doping Organization (IADO), SIWO PWI Pusat, Indonesia Psikologi Olahraga (IPO), Association of The Indonesian Tours and Travel (ASITA), serta Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Kerja sama dengan IADO untuk bersinergi lagi menguatkan antidoping di kalangan atlet Indonesia.

Presiden IADO, Gatot S. Dewa Broto mengatakan jika ini adalah perjanjian kerjasamanya yang kedua, setelah sebelumnya pada 18 November lalu. Kerjasama kedua ini dalam konteks karena sebentar lagi ada event terdekat, yakni SEA Games Kamboja 2023 pada Mei mendatang.

"Jadi sudah ada edaran dari OCA (Organizing Comittee of Asia) dan WADA (World Anti-Doping Association), untuk event apapun, atlet yang diberangkatkan baik di event internasional yang berlangsung di Indonesia maupun di luar negeri harus mendapatkan sertifikasi terlebih dahulu. Kedua, apa betul yang semua atlet yang berangkat akan mendapatkan edukasi. Tidak jawabannya, hanya atlet-atlet yang elite yang cabornya berpotensi sering menggunakan cabor," tuturnya.

Tapi apakah dengan diberikannya sertifikasi dari IODA atlet dinyatakan bebas doping, Gatot mengatakan tidak juga. Karena nanti di SEA Games setiap kompetisi akan ada testing doping dan di luar event akan dilakukan secara random.

Sementara itu, kerjasama dengan SIWO PWI Pusat diperuntungkan guna dukungan pemberitaan olahraga kepada NOC Indonesia. Masa kontrak kerjasama ini berlaku selama satu tahun.

"Satu tahun berlaku sejak ditandatanganinya nota kesepahaman ini dan dapat diperpanjang, diubah, dan atau diakhiri berdasarkan kesepakatan. Penggantian Pengurus pada masing-masing institusi tidak akan menggugurkan berlakuknya Nota Kesepahaman ini," tegas Oktohari.

Sedangkan kerjasama dengan dua universitas, UJN dan UNESA adalah dalam rangka pembentukan Indonesia Olympic Academy. Penandatanganan MoU terebut turut disaksikan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.**


Editor: Wina Setyawatie


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x