Polemik Israel Jangan Berdampak Menyeluruh ke Olah Raga Indonesia

- 29 Maret 2023, 22:15 WIB
KETUA Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Anggota Tahunan Komite Olimpiade Indonesia di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023. Dalam rapat tersebut Presiden RI Joko Widodo di anugerahi gelar "Bapak Olahraga Indonesia"
KETUA Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Anggota Tahunan Komite Olimpiade Indonesia di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023. Dalam rapat tersebut Presiden RI Joko Widodo di anugerahi gelar "Bapak Olahraga Indonesia" /NOC Indonesia/Naif Al'as

KORAN PR - Polemik kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 diharapkan tidak akan membawa Indonesia kembali mendapatkan sanksi dari dunia olah raga internasional seperti yang pernah WADA (lembaga anti doping dunia) jatuhkan sebelumnya. Komite Olimpiade (NOC) Indonesia pun berharap bendera Merah Putih tetap berkibar dan lagu Indonesia Raya bisa berkumandang di berbagai kejuaraan internasional.

NOC Indonesia sebagai penjaga "olympic charter" ingin memastikan bahwa masalah tersebut tidak akan berdampak luas kepada cabang olah raga lainnya.

"Kita memiliki pengalaman pada saat Indonesia disanksi WADA. Masyarakat Indonesia sangat terpukul ketika itu karena para atletnya tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih di podium tertinggi. Hingga sikap NOC jelas sebagai penjaga "Olympic Charter" kami harus memastikan lagu Indonesia Raya bisa berkumandang dan bendera Merah Putih tetap bisa berkibar di single event, multievent olah raga internasional," kata Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, di Kantor NOC Indonesia, MOI FX Sudirman, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2023.

Terkait polemik kehadiran Israel, menurut dia, kembali lagi bahwa setiap federasi internasional memiliki statutanya masing-masing. Di NOC Indonesia sendiri ada 67 cabor, artinya ada 67 statuta dan sikapnya sama mengacu pada piagam olimpiade.

"Jangan sampai karena masalah ini, Indonesia yang bagian dari negara G7 dan menjadi tuan rumah G20 diker­dilkan melalui olah raga. Apalagi dikucilkan dari pergaulan dunia. Kita harus hati-hati mengambil kebijakan, karena kalau salah langkah, maka akan mengalami kemunduran yang luar biasa," tuturnya.

Di sisi lain, Okto menilai bahwa dip­lomasi Indonesia melalui olah raga terbukti sangat hebat. Misalnya, pada saat Asian Games 2018, saat konstalasi politik tanah air sedang membara, olah raga terbukti menyatukan dua orang besar, Prabowo dan Joko Widodo. Bahkan di Asian Games itu, untuk kali pertama terjadi unifikasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Bertemu FIFA

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir kemarin telah berada di Doha, Qatar untuk bertemu FIFA guna mencari solusi kelanjutan Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia, 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

"Tim sudah siap bernegosiasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia,” kat Erick, dalam akun instagramnya.

Apa yang dilakukan Erick merupakan buntut dari penolakan kedatangan timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 oleh berbagai pihak. Dampaknya FIFA membatalkan unidan peserta grup Piala Dunia U-20, yang rencananya berlangsung di Bali pada 31 Maret.

Halaman:

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

x