Bernard van Aert Gagal Raih Poin Olimpiade Paris 2024 Pertama

- 26 Februari 2023, 04:45 WIB
PEBALAP Indonesia, Bernard van Aert berakhir di nomor omnium, pada hari Sabtu, 25 Februari 2023, di Jakarta International Velorome.
PEBALAP Indonesia, Bernard van Aert berakhir di nomor omnium, pada hari Sabtu, 25 Februari 2023, di Jakarta International Velorome. /UCI Track Nations Cup 2023

KORAN PR - KESALAHAN settingan gear membuat pebalap putra andalan Merah Putih, Bernard van Aert gagal mengulangi pencapaiannya tahun lalu di UCI Track Nations Cup 2023. Berlangsung di Jakarta International Velodrome, Sabtu, 25 Februari 2023, Bernard hanya finis di posisi ke-16 pada nomor andalannya omnium putra.

Hal tersebut membuat dia gagal lolos ke babak final untuk memperebutkan poin kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Pelatih Kepada Timnas Balap Sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo kepada media mengakui jika ada kesalahan strategi. Pasalnya, Bernard tidak pernah tampil melalui babak kualifikasi, sehingga menurutnya, sang pembalap berpikir jika tim lainnya pasti akan bermain "save" dahulu di babak ini.

"Jadi Bernard baru kali ini melalui kualifikasi. Sebelumnya tidak pernah ada babak kualifikasi di beberapa event besar. Dengan pikiran masih kualifikasi, jadi dia (Bernard -Red.) merubah settingan gearnya. Padahal seharusnya dirinya turun dengan gear yg biasa saja. Dia pikir karena masih kualifikasi, semua negara save saja dan baru mengamankan posisinya di omnium,"ucapnya.

UCI Track Nations Cup 2023

"Ternyata semua perkiraannya meleset semua. Melihat by data, saya lihat "average guideness"-nya cukup tinggi dan itu tidak memungkinkannya untuk turun di nomor kualifikasi untuk poin race Olimpiade tadi.

Settingan gear yang digunakan Bernard pun dinilai Dadang cukup sangat rendah dan itu mengakibatkan peraih medali Perak UCI Nation Cup 2022 tersebut tidak bisa berbuah apa-apa dalam perlombaan tadi.

"Besok masih ada tiga nomor lagi. Bernard akan turun di satu nomor lagi pada Minggu, 26 Februari 2023. Nomor itu harus bisa diupayakan bukan hanya untuk Bernard, tetapi juga Terry di nomor madison," tegasnya.

Karena Bernard gagal mendapatkan poin Olimpiade di seri Jakarta ini, kesempatan, ujar Dadang, tinggal di UCI Nation Cup di Cairo dan Milton. Di dua seri tersebut, tidak semua tim akan hadir.

"Misalnya Canada. Saya tanya, karena mereka hanya akan mengambil di seri Jakarta dan Milton saja. Dengan tidak semua tim hadir, harapannya tidak ada lagi babak kualifikasi sehingga akan lebih mudah untuknya untuk menggunakan konsep yang telah disiapkan. Harapannya speed Doni lebih rendah di omniumnya," tambahnya.

"Jadi ini pengalaman buat kami. Dengan peserta full, seluruhnya pasti hadir guna bersaing di poin Olimpiade. Apalagi ini kualifikasi pertama," ungkap Dadang kemudian.

Di nomor lainnya, Keirin putra, Dika Alif Dhentaka mendapatkan apresiasi tinggi oleh sang pelatih. Menurut Dadang, Dika tampil cukup impresif. Sebagai pebalap yang baru setahun menekuni nomor ini, pencapaian Dika ini dinilainya banyak kemajuan.

"Bagi saya, bisa repechage dua kali masuk dan finis di posisi ketiga sudah memuaskan. Banyak perubahannya. Settingan yang saya lihat, dan mendapatkan banyak masukan dari para pelatih lainnya, bahwa melihat dari posisinya banyak yang harus diubah dari posotioningnya di atas sepeda. Sekaligus upgrade peralatan, ada yang harus diganti, terutama stamp dan handbarnya dia," tambahnya.

Di luar Bernard, Terry Yudha Kusuma, dan Ayustina Delia Priatna, semua pemain menurut Dadang sedang berkembang semua. Mengingat banyak pebalap baru di tahun ini. Dika sendiri merupakan atlet road race yang pindah ke track.

"Mereka (selain ketiga pemain -Red.) rata-rata satu tahun prosesnya. Jadi harapannya semua sabar," imbuhnya.***
 

Editor: Wina Setyawatie


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x