Berpijak gambaran wisatawan kelompok pelajar dan mahasiswa tersebut, sangat relevan untuk dikomparasikan terhadap hasil survey Statistik Wisatawan Nusantara oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Data BPS Indonesia yang dirilis tahun 2018 menunjukan beberapa karakteristik wisatawan domestik yang melakukan perjalanan di Indonesia: (1) Wisata tujuan alam dan pantai menempati urutan tertinggi yaitu 42.55 %; (2) Wisatawan asal pulau Jawa menempati urutan tertinggi yaitu 64.50 %; dan (3) Wisatawan usia dibawah 24 tahun juga menempati urutan tertinggi yaitu 39.50 %. Kesimpulan yang dapat dipetik adalah bahwa destinasi wisata alam dan pantai memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan usia dibawah 24 tahun.
Merujuk pada data tersebut, sebenarnya terdapat kesempatan dan sekaligus harapan bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi mengembangkan segala potensi yang ada. Daya tarik terbesar terhadap destinasi wisata alam dan pantai bagi wisatawan usia dibawah 24 tahun secara implisit bermakna bahwa unsur pelajar dan mahasiswa merupakan kelompok dominan di dalamnya. Sebagai entitas bisnis dan memiliki kewenangan atas sarana dan prasarana kereta api relasi Pangandaran, maka strategi green marketing PT KAI seyogyanya dapat segera bersimbiosis mutualis dengan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan destinasi wisata Pangandaran. Satu diantara yang layak dipertimbangkan adalah, mengoptimalkan potensi keberadaan wisatawan kelompok usia dibawah 24 tahun.
Dalam kerangka inilah reaktivasi kereta api relasi Pangandaran dengan tujuan mendapatkan keuntungan secara go green menjadi semakin layak untuk direalisasikan. ****
Oleh:
Aloysius Budipratama
Menyelesaikan Teori pada Pascasarjana S3 Prodi Administrasi Publik di Universitas Padjadjaran