Kini, makin jelas bahwa praktisi hukum membutuhkan keterampilan komunikasi yang sejati (termasuk penafsiran) serta filosofinya, alih-alih keterampilan bersilat lidah, selain juga pengetahuan hukum dan moralitas. Hukum bukan matematika, Bung! Bravo untuk Majelis Hakim dalam kasus Sambo. ***