Orang Gemuk Harus Konsumsi Banyak Sumber Prebiotik

- 26 Februari 2023, 09:04 WIB
Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka.
Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka. /Freepik

 

Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka.
Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka.

  1. Membuat Perut lebih Kenyang

Apakah Anda ingin menurunkan berat badan secara signifikan? Prebiotik-lah jawabannya. Prebiotik dapat mengurangi rasa lapar dan membuat perut terasa kenyang. Oleh sebab itu, prebiotik dapat membantu menurunkan berat badan. Ada bukti yang mendukung pernyataan ini. Sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa oligofruktosa (sebuah jenis serat makanan) yang secara alami ditemukan di beberapa makanan seperti bawang merah, artichoke, bawang daun, bawang putih, gandum dapat menekan hormon ghrelin, hormon yang mengakibatkan rasa lapar.

 

 

  1. Dapat Meningkatkan Penyerapan Mineral

Mineral adalah salah satu zat yang sangat penting bagi tubuh. Mineral hanyalah sebagian kecil dari semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Usus harus menyerap mineral sebanyak mungkin agar bisa menghasilkan nutrisi yang maksimal. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, prebiotik dapat meningkatkan kemampuan usus untuk menyerap lebih banyak mineral seperti kalsium yang sangat bagus untuk gigi dan tulang.

 

 

  1. Dapat Mengendalikan Gula Darah

Dilansir dari situs www.livescience.com, jika Anda memiliki penyakit diabetes, mengontrol gula darah dapat membantu mengurangi risiko yang lebih parah. Menurut ISAPP, prebiotik dapat mengontrol gula darah. Sebuah artikel pada tahun 2019 memperlihatkan 33 studi yang diterbitkan di Journal of Translational Medicine menunjukkan bahwa prebiotik bisa menurunkan kadar gula darah dan mengurangi HbA1c (sel darah merah yang mengandung glukosa).

Pertanyaan yang selama ini muncul adalah adakah dampak yang ditimbulkan dari prebiotik. Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa mengonsumsi prebiotik selama enam minggu memberikan dampak yang tidak terlalu besar terhadap penurunan gula darah dari 2 tipe diabetes yang berbeda. Para peneliti menyarankan untuk mengonsumi makanan yang mengandung prebiotik dalam jangka waktu yang lama agar bisa menurunkan kadar gula darah secara signifikan.

 

  1. Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Sistem imunitas tubuh sering dibahas akhir-akhir ini karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa mikrobioma yang sehat (mikrobioma adalah kumpulan tubuh dari mikroorganisme) dapat meningkatkan imunitas tubuh. Sebuah makalah di International Journal of Environmental Research and Public Health menjelaskan bahwa mikrobioma yang sehat bisa mendorong tubuh untuk membuat pertahanan secara alami dan meningkatkan sistem imunitas. Prebiotik menyediakan makanan bagi bakteri yang menguntungkan di usus dan hal tersebut juga bisa menaikkan imun dalam tubuh.

Sistem imunitas yang bagus dapat mencegah risiko terjadinya peradangan. Salah satu studi menemukan bukti yang kuat bahwa prebiotik bisa mengurangi risiko terkena peradangan. Penemuan ini mungkin karena prebiotik yang terdapat di usus bertindak sebagai dinding penghalang dari molekul-molekul berbahaya.

  1. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

“Mengonsumsi makanan yang menjadi sumber prebiotik bisa mengurangi risiko terkena beberapa penyakit paling kronis seperti serangan jantung, diabetes, kanker dan obesitas,” kata Petitpain.

Halaman:

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: Live Science


Tags

Terkini