Petani Butuh Solusi Pupuk, Bukan Impor Beras

- 6 Maret 2023, 18:18 WIB
PETUGAS memberikan beras murah kepada warga pada operasi pasar beras medium di Lapang Gasmin, Antapani, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
PETUGAS memberikan beras murah kepada warga pada operasi pasar beras medium di Lapang Gasmin, Antapani, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. /DENI ARMANSYAH/KONTRIBUTOR "PR"

Untuk Indramayu dan sekitarnya, atau Jawa Barat secara umum, panen raya akan berlangsung antara akhir Maret hingga pertengahan April 2023.
Berdasar hasil laporan dari petani yang sudah panen, produksi rata-rata per hektare mencapai antara 7 ton - 7,5 ton gabah kering panen (GKP) atau sekitar 5,3 ton- 5,5 ton gabah kering giling (GKG).

"Rata-rata ada kenaikan di kisaran 3 persen. Kita berharap tidak ada gangguan alam maupun hama selama memasuki panen," tutur Sutatang.
Ketika memasuki musim panen, harga GKP dan GKG juga mulai mengalami penurunan. Kini harga GKP rata-rata RP 5.500 per kilogram. Sebelum memasuki musim panen, harga GKP berada di kisaran Rp 6.000 per kg. Begitu pula dengan harga GKG yang tadinya Rp 8.000 per kg,kini menjadi Rp 7.000 per kg.

"Sekarang yang harganya masih Rp 12.000 per kg hanya beras premium. Kalau yang medium sudah antara Rp 10.500 samai Rp 11.000 per kg," tutur Sutatang.
Penurunan harga beras, selain sudah memasuki masa panen, sebagian besar petani juga sudah meepas stok pangan terakhirnya di gudang-gudang mereka.

"Ini biasa. Begitu melihat panen sudah dekat, petani langsung melepas stok terakhir ke pasar. Hanya menyisakan untuk kebutuhan makan, itupun hanya sedikit karena akan ada tambahan lagi dari panen," tutur Sutatang.***

 

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x