KORAN PR - INDONESIA harus menelan pil pahit setelah kalah 0-2 di laga pembuka Grup A Piala AFC U-20 2023 melawan Irak. Penyelesaian akhir tetap menjadi pekerjaan rumah bagi Garuda Nusantara, mengingat banyak peluang yang tercipta tetapi tidak ada yang terkonversi gol.
Pelatih Timnas U-20 Indonesia Shin Tae-Yong menyayangkan hal tersebut. Dia menilai bahwa kendalanya ada pada kemampuan pemain.
Pasalnya, Timnas dinilainya bermain baik di babak pertama dan mendapatkan keuntungan setelah Irak harus bermain dengan hanya 10 pemain saja. Tapi sayangnya, Timnas tidak bisa memanfaatkan keuntungan itu.
"Kita main lebih baik di babak pertama dan kami memiliki banyak peluang, tapi tidak satu pun gol tercipta. Saya sendiri belum tahu kenapa kami tidak bisa memanfaatkan keuntungan itu. Hal ini tentu perlu dievaluasi dan dibenahi. Karena ini terkait kemampuan pemain," tuturnya.
Di babak kedua, ada keuntungan, tapi ternyata dari hasil, Shin menilai harus mengembangkan lagi pola permainannya. Apalagi gap antara skuat inti dengan pemain pengganti dinilainya membuat permainan berbeda.
"Unggul dalam jumlah tetapi tetap tidak bisa menghasilkan gol. Kami harus mengembangkan pola permainan kami. Saya sebagai pelatih tentu akan menjadikan ini sebagai bahan evaluasi untuk laga berikutnya," tukas Shin.
Pada level kompetisi usia muda, pelatih mantan Timnas Korea Selatan tersebut mengatakan jika pertandingan pertama memang penting. Tapi, dua laga berikutnya melawan Suriah, 4 Maret mendatang dan tuan rumah, Uzbekistan, 7 Maret tidak kalah penting dan juga sama sulitnya. Namun, Shin memastikan jika Garuda Nusantara tidak akan menyerah.