Louvre Surabaya Diduga Terlibat Dalam Pengaturan Skor Di ASEAN Basketball League 2023

- 24 Februari 2023, 01:03 WIB
LOUVRE Surabaya
LOUVRE Surabaya /Louvre Surabaya

KORAN PR - DUGAAN pengaturan skor (match fixing) kembali mencoreng muka perbasketan Indonesia. Kali ini dugaan itu datang dari Louvre Surabaya yang terindikasi melakukan pengaturan skor selama berlaga di ASEAN Basketball League (ABL) 2023.

Dugaan pengaturan skor itu terjadi pada saat seri Batam, 12-18 Januari lalu. Adanya dugaan tersebut berdasarkan masuknya laporan dari beberapa pihak kepada PP Perbasi.

Dari hasil laporan tersebut, Perbasi lalu melakukan pemanggilan kepada Lourve untuk mendapatkan klarifikasi. Perbasi juga turut memanggil Pengprov Jawa Timur, dan Pengkot Surabaya di Kantor Perbasi, GBK Arena, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2023 malam untuk mendapatkan keterangan.

KETUA Umum PP Perbasi Danny Kosasi dan Sekjen Perbasi Nirmala Dewi dalam jumpa pers di Kantor Perbasi, GBK Arena, Kamis, 23 Februari 2023 perihal indikasi pengaturan skor yang dilakukan klub Lourve Surabaya dalam kompetisi ASEAN Basketball League (ABL) 2023
KETUA Umum PP Perbasi Danny Kosasi dan Sekjen Perbasi Nirmala Dewi dalam jumpa pers di Kantor Perbasi, GBK Arena, Kamis, 23 Februari 2023 perihal indikasi pengaturan skor yang dilakukan klub Lourve Surabaya dalam kompetisi ASEAN Basketball League (ABL) 2023 PP Perbasi

"Jadi kami baru saja menggelar pertemuan dengan Louvre yang mengikuti kompetisi ABL di beberapa negara. Dari beberapa kompetisi yang mereka jalani selama ini, terdapat beberapa pelanggaran yang saat ini federasi sedang investigasi atas dasar laporan beberapa pihak," kata Sekjen Perbasi Nirmala Dewi dalam jumpa pers.

Selama investigasi dilakukan, menurut Nirmala, Perbasi akan membekukan kegiatan Louvre Surabaya secara resmi saat keputusan ini dijatuhkan. Pembekuan ini akan berlaku dalam batas waktu yang belum bisa ditentukan.

"Selama masa investigasi, klub Lourve Surabaya termasuk manajemen tim tidak diperbolehkan berpartisipasi pada semua kejuaraan bola basket baik level nasional maupun internasional. Investigasi yang kami lakukan ini akan dikoordinasikan kepada SEABA, FIBA Asia, dan FIBA Dunia," tambahnya.

Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan bahwa tidak ada celah untuk pengaturan skor di bola basket. Pihaknya akan melakukan investigasi lanjutan terkait adanya dugaan tersebut.

"Jika terbukti adanya pengaturan skor, kita akan cari siapa dalangnya dan siapa yang melakukannya. Mereka bisa terancam hukuman terberat, yakni larangan untuk terlibat dari seluruh kegiatan bola basket di seluruh wilayah Indonesia. Ini berlaku bukan hanya untuk pemain, tetapi dan atau juga pelatih, serta dan atau oficial tim," imbuhnya.

Sebelumnya pengaturan skor pertama kali menodai dunia basket Indonesia pada 2017 lalu. Perbasi menjatuhkan sanksi untuk 9 orang yang terdiri dari 8 orang mantan pemain klub basket Siliwangi Bandung, plus satu personel klubnya yang terlibat pengaturan skor pada Indonesia Basketball League (IBL) musim 2016-2017.

Mereka mendapatkan hukuman sanksi beragam. Mulai dari 5 tahun terberat, dan dua tahun tidak boleh terlibat di kegiatan bola basket di seluruh Wilayah Indonesia sebagai hukuman teringan.

Tidak sampai di situ, pengaturan skor di basket kembali terjadi pada IBL 2021 lalu. Perbasi menghukum enam pemain yang terlibat pengaturan skor pada IBL 2021.

Mereka itu adalah satu pemain Bali United dan lima pemain Pasific Caesar Surabaya. Dalam kasus kedua ini, semua pelaku mendapatkan sanksi larangan bermain seumur hidup di IBL dan denda sebesar Rp100 juta per pemain.**

Editor: Wina Setyawatie


Tags

Terkait

Terkini