”Memang kalau revisi RDTR tertunda, investasi bisa terhambat. Kami berharap tahun ini revisi RTRW bisa jadi peraturan daerah (perda), karena bagaimana pun juga investasi itu menunggu Perda RTRW,” imbuhnya.
Selain itu, Deni menyebutkan, di Pangalengan terdapat dua kegiatan nasional yang sudah terbangun. Pertama ialah Pusat Pelatihan Atletik Nasional, dan yang kedua yakni Pemusatan Latihan Nasional Dayung di kawasan Situ Cileunca.
”Makanya, kenapa jalan tol itu ditargetkan masuk ke PSN, karena bisa untuk mendukung dua kegiatan nasional itu. Di samping tentu untuk semakin mendorong pariwisata di Ciwidey dan Pangalengan,” ucapnya.
Kebetulan, kata dia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI). Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).
Deni berharap, kedua menteri tersebut dapat membantu percepatan pembangunan jalan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan-Cidaun.***