Sumur imbuhan
Endang menyatakan, agar air tanah tidak terus dieksploitasi, pihaknya menyiapkan beberapa solusi. Terutama untuk pemenuhan air bersih bagi warga agar Kota Cimahi terhindar dari ancaman kekeringan. Di antaranya dengan membuat sumur imbuhan yang sementara ini baru terdapat di Pasirkaliki, Cimahi Utara dan Baros, Cimahi Tengah. ”Sumur imbuhan dibuat untuk menampung air yang nantinya bisa diolah dan dimanfaatkan warga,” ucapnya.
Selain itu, Pemkot Cimahi terus memperbanyak cakupan pelayanan air bersih dari jaringan perpipaan. Seperti yang dilayani dari Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikelola BLUD Air Minum Kota Cimahi yang memanfaatkan air permukaan. ”Kapasitas pengolahan rencananya akan kita tambah dari SPAM dari 50 liter per detik menjadi 80 liter per detik sehingga warga yang dilayani semakin bertambah,” imbuhnya.
Endang mengungkapkan, kebutuhan air bersih bagi warga di Kota Cimahi mencapai 1.740 liter per detik. Sementara yang sudah terlayani air bersih sudah mencapai 89,79 persen atau 145.129 kepala keluarga (KK).
”Air bersih dilayani dari jaringan perpipaan sebanyak 44.857 KK atau 27,75 persen. Dari non-perpipaan seperti sumur, tangki, beli, dan lainnya97.579 KK atau 60,37 persen. Sementara yang belum memiliki sumber air sendiri ada 16.497 KK atau 10,21 persen," tuturnya.***