Mempersiapkan Husnul Khotimah

- 16 Februari 2023, 19:32 WIB
Nadri Taja
Nadri Taja /

Tidak ada peluang beramal kembali bila jasad kita sudah terkujur kaku, mata tak bisa kembali terbuka, dan telinga tidak bisa kembali mendengar. Oleh karena itu, dzikrul maut menjadi sebaik-baik nasihat bagi hati yang lalai dan mati untuk kembali memperbaharui keimanan.

Orang-orang yang telah wafat mendahului kita hendaknya dijadikan sebuah ibrah berharga, bahwa kesempatan hidup yang sementara haruslah diorientasikan memperbanyak bekal pulang ke kampung keabadian yaitu akhirat. Ada beberapa yang harus dipersiapkan seorang hamba agar Allah wafatkan dalam keadaan husnul khotimah.

Pertama, beramal yang terbaik. Seseorang akan memperoleh balasan perbuatan sesuai dengan apa yang telah mereka perbuat. Bila kebaikan yang dikerjakan maka kebaikan akan kembali kepada dirinya sendiri, dan begitupun pula sebaliknya. Maka pastikan amal kebaikan yang dilakukan dilandasi niat karena Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah. Sebab amal yang pasti diterima adalah yang paling berkualitas.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran “sesungguhnya Allah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa yang terbaik amalnya diantara kalian” (Q.S. Al-Mulk : 2)

Kedua, meninggalkan perbuatan maksiat. Hal yang tidak kalah penting dengan beramal saleh adalah menjaga dirinya agar tidak terjerumus perbuatan dosa. Menjauhkan diri dari perkara haram dan makruh, serta meminimalisir perbuatan mubah yang berpotensi melalaikan diri dari mengingat Allah. Karena bila hati sudah diliputi dengan noda hitam akan membuat seseorang semakin jauh dari Allah dan membuat hati tidak tenang. Karena sifat dosa kata Nabi “apapun yang membuat hatimu gusar”. Semakin seseorang mampu menjaga dirinya dari dosa maka kejernihan hati yang akan diperoleh dan semakin memudahkan dirinya untuk taat kepada Allah.

Ketiga, memperbanyak taubat. Setiap Bani Adam mesti khilaf, dan sebaik-baik yang bersalah adalah yang beratubat kepada Allah. Begitulah sabda Nabi mengingatkan kepada kita untuk tidak larut dalam kesalahan bahkan lebih jauh berputus asa dari rahmat Allah. Taubat yang benar ditunjukkan dengan penuh penyesalan, menjauhkan diri dari dosa, tidak mengulanginya kembali, dan bila terkait hak dengan seseorang maka harus ditunaikan haknya kepada orang yang terdzalimi. Ampunan Allah akan senantiasa diberikan kepada mereka yang jujur dalam bertaubat dan semoga dimaafkan segala dosanya sebelum ajal menjemputnya.

Keempat, berdoa agar husnul khatimah. Berdoa merupakan simbol ketundukan kita kepada Allah dan menunjukkan ketidakberdayaan di hadapan-Nya. Karunia husnul khotimah tergolong anugerah paling besar bagi hamba-Nya yang terpilih. Diantara ciri seseorang husnul khatimah adalah pada saat akhir hayatnya mengucap kalimat Laa ilaaha illallah. Sebagaimana ditegaskan nabi dalam riwayat Abu Dawud “siapapun yang akhir ucapannya mengucap kalimat laa ilaaha illallah pasti masuk surga”.

Selain sibuk memperbanyak beramal saleh maka sangatlah penting bagi kita untuk memperbanyak pula doa agar dikaruniakan wafat dalam keadaan husnul khotimah. Semoga Allah swt membimbing dan memberikan kekuatan kepada kita hidup dalam jalan ketaatan kepada-Nya dan diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah seperti para nabi dan orang saleh.***

 

Halaman:

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

Makanan Halal dan Tayib

23 Maret 2023, 20:45 WIB

Dusta Menimbukan Petaka

23 Februari 2023, 19:35 WIB

Mempersiapkan Husnul Khotimah

16 Februari 2023, 19:32 WIB
x