Dusta Menimbukan Petaka

- 23 Februari 2023, 19:35 WIB
Neni Sri Imaniyati
Neni Sri Imaniyati /

Oleh:
Neni Sri Imaniyati
Dosen Fakultas Hukum dan Ketua LPPM Unisba

KASUS pembunuhan Brigadir Joshua menyita perhatian publik. Putri Candrawati mengaku sebagai korban pelecehan bahkan perkosaan. Dia pun divonis hukuman 20 tahun penjara. Ferdi Sambo, suami Putri Candrawati mengaku emosi mendengar pengaduan istrinya. Tanpa bukti dan tabayyun, tega membunuh ajudannnya. Atas perbuatannya itu Ferdi Sambo divonis hukuman mati.

Banyak hikmah yang dapat diambil dari peristiwa pembu­nuhan Brigadir Joshua ini bagi kita. Tulisan ini tidak akan mengkaji dari aspek hukum pidana atau hukum pidana Islam. Namun, dari sisi akhlak. Akhlak merupakan satu dari tiga pilar agama Islam. Tiga pilar tersebut adalah aqidah, syariah, dan akhlak. Syariah terdiri dari ibadah dan muamalah. Para ulama mengatakan bahwa akhlak adalah buah dari akidah dan ibadah.

Dalam kamus bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu khuluk. Khuluk terdapat dalam Alquran, antara lain dalam QS Al Qolam (S. 67) ayat 4. Ayat ini berkaitan dengan konsideran pengangkatan Nabi Muhamamad saw sebagai Rasul . “ Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur “.

Menurut M Quraish Shihab, akhlak berarti tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan agama. Sedangkan menurut Muhammad Daud Ali, akhlak berarti perangai, sikap,tingkah laku, watak, budi pekerti. Akhlak merupakan sikap, perangai, tingkah laku atau budi pekerti manusia terhadap Khalik (pencipta alam semesta) dan makhluk (yang diciptakan).

Nabi Muhammad diutus Allah swt sebagai Rasul untuk memperbaiki akhlak umat manusia. Hal ini seperti tertera dalam hadis, “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak” (HR. Al-Baihaqi).

Salah satu akhlak yang diajarkan bahkan dicontohkan oleh Rasulullah saw adalah berkata yang baik dan benar. Hal ini terdapat dalam beberapa ayat Alquran. “ Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” (QS Al Baqarah ayat 83) dan “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar” (QS Al-Ahzab ayat 70).

Demikianlah perintah Allah swt untuk berkata benar. Kebalikan bicara benar adalah bohong atau dusta. Bohong atau dusta termasuk ke dalam ciri orang munafik dan termasuk dosa besar. Hal itu dapat dilihat dari beberapa hadis berikut.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Ada empat tanda seseorang disebut munafik. Jika salah satu perangai itu ada, ia berarti punya watak munafik sampai ia meninggalkannya. Empat hal itu adalah: (1) jika berkata, berdusta; (2) jika berjanji, tidak menepati; (3) jika berdebat, ia berpaling dari kebenaran; (4) jika membuat perjanjian, ia melanggar perjanjian (mengkhianati).” [HR. Bukhari, Nomor 2459, 3178 dan Muslim, Nomor 58].

Halaman:

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

Makanan Halal dan Tayib

23 Maret 2023, 20:45 WIB

Dusta Menimbukan Petaka

23 Februari 2023, 19:35 WIB

Mempersiapkan Husnul Khotimah

16 Februari 2023, 19:32 WIB
x