Pejabat Kaya

- 8 Maret 2023, 18:28 WIB

 

Oleh : Asep Sumaryana

Kepala Departemen Administrasi Publik FISIP-Unpad

 

GELIAT memamerkan kekayaan pejabat public terhalang oleh kasus Rafael. Kasusnya juga rambat kamale alias menjalar ke sekelilingnya. Bukan hanya sejumlah pejabat lain yang terus diungkap kehidupan hedonistisnya, namun juga kekayaan yang dimilikinya. Tidak menjadi masalah jika kekayaan tersebut diperoleh secara halalan-toyyiban dan digunakan untuk menyantuni orang miskin di sekitarnya.

Boleh jadi benar jika kejujuran mulai menjadi barang mahal seperti disindir dalam tajuk rencana "PR" awal Maret lalu. Hal demikian mengharuskan pengawasan atas kekayaan dan pelaporannya menjadi penting. Atau mungkin hal seperti menjadi tidak terlalu penting jika kejujuran sudah melekat dalam jiwa setiap pelayan public. Bisa jadi dirinya akan menjadi teladan dalam pengamalan aspek tersebut dalam kehidupan masyarakat.

Talajak      

Agaknya, keadaan diatas berkaitan dengan revolusi mental yang menjadi primadona program pemerintah yang jalannya terseok-seok. Pejabat public meneladani dalam kehidupan mewah bisa mendorong syahwat wong cilik untuk mencibir atau mengikuti talajak-nya (tingkah laku) secara serampangan. Pencurian, penipuan serta pembobolan perbankan bisa jadi bercermin dari kesuksesan sejumlah pejabat kaya yang dipanutinya.

Jika pejabat menjadi panutan dalam perilaku keliru, maka akan menggelinding sejumlah kekeliruan reflikasinya. Boleh jadi hal demikian akan menjadi kebutuhan yang dicobakan dipenuhi secara membabi-buta. Bisa jadi tunggul pun akan dirarudnya sehingga pengawal nilai pun tidak terlalu dipedulikannya. Kondisi ini menjadi salah jika dibiarkan. Kasus Rafael bisa menjadi trigger untuk membenahi tatanan nilai yang tidak sebatas penelusuran asal muasal kekayaan pejabat, namun juga integritasnya terhadap jabatan yang diembannya.

Tidak mudah menjadi teladan kehidupan yang jujur. Perlu kecerdasan dan keberanian untuk melawan kebutuhan dan bisikan lingkungan yang menjerumuskan. Rafael pun kalah menghadapi keluarganya yang bersyahwat ingin pamer. Mungkin yang lainnya juga demikian. Boleh jadi ada yang lebih tajir, namun mampu mengendalikan lingkungannya sehingga keputusan untuk tampil sederhana pun sukses ditunjukkannya.

Halaman:

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Orang Bijak Taat “Dibajak”

31 Maret 2023, 00:00 WIB

Meluruskan Niat Buka Bersama

29 Maret 2023, 21:00 WIB

Syahwat Pamer

29 Maret 2023, 20:54 WIB
x