Setelah Setahun Agresi Rusia di Ukraina

- 28 Februari 2023, 07:21 WIB

Keenam, penarikan pasukan Rusia dan penghentian serangan, Rusia harus menarik semua pasukan dan alat militernya dari wilayah Ukraina. Ukraina harus kembali memegang kendali atas seluruh area perbatasannya.

Ketujuh, penegakkan keadilan. Dibutuhkan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan perang yang dilakukan Rusia. Dugaan pelanggaran HAM berat berupa penyiksaan, pemerkosaan dan pembunuhan massal yang dilakukan militer Rusia di kota Bucha, Irpin, Borodyanka, Izium, dan lainnya perlu diinvestigasi.

Kedelapan, melawan ekosida, yaitu dengan membersihkan ranjau dan melindungi lingkungan. Agresi Rusia juga berdampak sangat buruk bagi lingkungan, jutaan hektar hutan terbakar, jutaan hewan peliharaan mati, 50.000 lumba-lumba mati di Laut Hitam. Hampir 200.000 hektar tanah Ukraina terkontaminasi ranjau dan bom aktif.

Kesembilan, mencegah eskalasi perang dan pengulangan agresi dengan membangun sistem keamanan di kawasan Euro-Atlantik. Ukraina meminta menerapkan jaminan keamanan "Kyiv Security Compact", untuk memobilisasi sumber daya politik, keuangan, militer dan diplomatik bagi pertahanan Ukraina.

Kesepuluh, konfirmasi berakhirnya perang, semua pihak harus menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa perang telah berakhir.

Formula yang ditawarkan Zelensky memang terkesan subjektif bagi kepentingan Ukraina. Namun, secara objektif tidak dapat disangkal bahwa Rusia merupakan ancaman bagi negara di sekitarnya yang berbeda haluan ideologi politik dan ekonominya. Para pemimpin dunia perlu terus menegosiasikan formula Zelensky kepada Putin, bukan untuk mencari jalan tengah yang diinginkan Rusia, tetapi menghentikan perang untuk menegakan aturan Piagam PBB yang menjadi kesepakatan dunia.

Ubah konstelasi

Agresi Rusia memiliki konsekuensi negatif pada keamanan dunia, sekaligus mengubah konstelasi politik dunia. Mengganggu pasokan energi, pangan, perekonomian dunia. Keterlibatan negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia dalam penerapan “Formula Perdamaian” memungkinkan terwujudnya perdamaian yang stabil, adil dan berkelanjutan. Mencermati formula Zelensky, adalah desakan kepedulian negara-negara dunia menekan Rusia menghentikan perangnya. Perdamaian hanya tercipta jika Rusia berhenti menembak dan keluar dari wilayah kedaulatan negara Ukraina. Zelensky tampaknya tidak lagi memerlukan mediator perdamaian. Yang diperlukan Ukraina adalah bantuan nyata dari negara-negara dunia bagi perjuangan ukraina mempertahankan wilayah kedaulatannya dalam bentuk persenjataan, energi, keuangan dan solidaritas kemanusiaan. 

Indonesia termasuk negara yang menyetujui resolusi PBB untuk menekan Rusia menghentikan serangannya ke Ukraina. Sikap Indonesia tersebut sudah sesuai dengan prinsip hukum internasional dan kepentingan kemanusiaan. Apa yang sedang diperjuangkan Ukraina saat ini adalah pertempuran kemanusiaan melawan ketidakadilan, tirani dan terorisme negara. 

Setelah setahun perang Rusia di Ukraina, mata dunia melihat kenyataan bahwa Rusia bukanlah raksasa dunia. Kemampuan militernya tidak lagi menakutkan bagi dunia. Solidaritas dan dukungan internasional yang luas terhadap perjuangan Ukraina melawan Rusia, membuat Ukraina semakin percaya diri menghadapi Rusia. 

Halaman:

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Orang Bijak Taat “Dibajak”

31 Maret 2023, 00:00 WIB

Meluruskan Niat Buka Bersama

29 Maret 2023, 21:00 WIB

Syahwat Pamer

29 Maret 2023, 20:54 WIB