Atasi Krisis Iklim, Jangan Hanya Andalkan Hutan

- 10 Maret 2023, 16:46 WIB
Pohon mungkin merupakan penyerap CO2 yang kuat, tetapi para ilmuwan memperingatkan agar tidak mengandalkan hutan untuk menyelesaikan krisis iklim.
Pohon mungkin merupakan penyerap CO2 yang kuat, tetapi para ilmuwan memperingatkan agar tidak mengandalkan hutan untuk menyelesaikan krisis iklim. /Conserve Energy Future

POHON dapat menjadi senjata yang kuat dalam memerangi pemanasan global karena mereka dapat menjebak CO2 (karbondioksida) dan menguncinya. Namun, menanam miliaran pohon lebih banyak tidak akan cukup untuk menyelamatkan iklim.

 

Pohon adalah hal yang luar biasa dan perkasa. Tidak hanya mengesankan untuk dilihat, mereka juga menyediakan kayu untuk bahan bangunan, oksigen untuk bernafas, dan habitat bagi satwa liar.

 

Akan tetapi, fakta bahwa pohon menyerap karbon dioksida - gas perangkap panas yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil - adalah alasan utama penanaman pohon disebut-sebut sebagai salah satu solusi untuk krisis iklim.

 

Dilansir laman DW, hutan dunia menyimpan sekitar 16 miliar metrik ton karbon dioksida setiap tahun — lebih  sedikit tiga kali lipat dari emisi yang dikeluarkan negara-negara Eropa setiap tahunnya. Namun, kawasan berhutan ini menyusut pada tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, sekitar 10 juta hektar hutan habis setiap tahun, terutama karena perluasan pertanian. Dan, ketika pohon ditebang, banyak karbon yang dilepaskan ke atmosfer.

 

Dalam upaya untuk mengimbangi kerusakan, banyak inisiatif yang muncul dalam beberapa dekade terakhir, yaitu menanam miliaran pohon untuk menyedot lebih banyak CO2 dari udara. Pemerintah di seluruh dunia, serta perusahaan seperti Microsoft dan Nestle, telah membuat janji penanaman pohon untuk meningkatkan tutupan hutan.

 

Halaman:

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: DW.com


Tags

Terkini

x