Vasyl Hamianin: Perang Rusia-Ukraina Membuat Ekonomi Ukraina Hancur

- 24 Februari 2023, 01:32 WIB
DUTA Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin memberikan keterangan pers kepada wartawan selepas diskusi "Covering War in Ukraine: the View from Indonesian Journalists" yang digelar oleh Pusat Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 23 Februari 2023
DUTA Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin memberikan keterangan pers kepada wartawan selepas diskusi "Covering War in Ukraine: the View from Indonesian Journalists" yang digelar oleh Pusat Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 23 Februari 2023 /Wina Setyawatie/

KORAN PR - PERANG Rusia-Ukraina membuat ekonomi Ukraina hancur lebur. Terutama di bidang pertanian, di mana Ukraina tidak bisa melakukan kegiatan eksport komoditas pangan unggulan mereka lagi.

Hal itu diungkapkan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin kepada wartawan selepas kegiatan diskusi "Covering War in Ukraine: the View from Indonesian Journalists" yang digelar oleh Pusat Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2023 di @america, Jakarta. Dia tapi tidak bisa memberikan angka pasti kerugian yang dialami Ukraina.

"Saya tidak bisa memberitahukan angka pastinya, tetapi sebagian besar ekonomi Ukraina hancur. Kita berbicara tentang bidang pertanian. Kami tidak bisa lagi mengeksport biji-bijian, jagung, gandum, minyak, dan komoditas pangan unggulan lainnya. Biasa dalam situasi normal, setiap tahun kami mengeksport 50-60 juta ton biji-bijian. Tahun ini, saya kira mengalami penurunan hingga sekitar 40 juta," katanya.

Vasyl tidak berpikir jika Ukraina akan sampai pada titik ini. Karena bukan hanya ekonomi Ukraina yang menderita, tetapi dirinya juga berpikir hal ini juga akan berpengaruh bagi pasokan import ke negara lainnya.

"Saya selalu berbicara tentang sifat perang ini. Ini adalah perang dunia ketiga di abad 21. Ketika anda memiliki teknologi, sesuatu terjadi di bagian lain dunia ini. Jadi ketika invasi Rusia diluncurkan pasti akan memicu rangkaian krisis. Krisis energi, krisis pangan, krisis logistik, krisis keuangan, dan lain-lain. Tapi bukan hanya itu, salah satu yang terparah adalah krisis kebenaran, krisis diplomasi yang terjadi sejak perang dunia kedua," imbuhnya.

Kini kehidupan perekonomian Ukraina, tutur Vasyl mendapatkan dukungan dari Prancis. Prancis dinilainya sangat membantu rakyat Ukraina untuk bertahan hidup.  

"Sekarang kita berbicara tentang bertahan hidup, bukan hanya mengembangkan ekonomi atau semacamnya, bukan? Dan tentu saja, sejak awal agresi skala penuh, masyarakat Ukraina telah menjadi orang yang cukup kreatif. Saya menemukan angka-angka ini, seperti 200.000 atau 300.000 bisnis baru yang dimulai oleh masyarakat Ukraina sejak Februari lalu," ungkapnya.  

Masyarakat Ukraina menurutnya menjadi lebih fleksible, mengadopsi realita baru. Vasyl mencontohnya, misalnya orang-orang yang memproduksi bahan pangan, mungkin saat ini berubah profesi melakukan kegiatan logistik seperti mengantarkan obat-obatan, makanan ke kamp-kamp pengungsian.

"Jadi seperti inilah cara kami bekerja. Ukraina cukup fleksible dan apapun yang terjadi, kami akan tetap berkumpul dan saling membantu. Kami akan bertahan," tegasnya.***

Editor: Wina Setyawatie


Tags

Terkait

Terkini

x