“Propaganda ini telah mencemari pikiran dan hati, bukan saja orang-orang di Indonesia tetapi juga di dunia,” kata Vasyl di Jakarta, Kamis.
Sejak Rusia mulai melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022, kata dia, pemerintahnya berupaya memerangi propaganda yang beredar luas termasuk di media sosial. Namun di Indonesia, Vasyl menemukan para wartawan dan medianya sangat bersahabat dan demokratis. Bahkan, beberapa media turut mengirimkan reporternya ke Ukraina untuk melaporkan langsung situasi terkini dan dampak serangan Rusia di sejumlah wilayah di Ukraina.
“Ini adalah contoh nyata keberanian. Tidak ada yang bisa menggantikan nyawa, tetapi Anda melakukannya untuk sesuatu yang penting, yang lebih daripada nyawa, yaitu prinsip dan nilai-nilai yang benar,” tutur Vasyl. (Huminca)***