Tiga Pasien HIV Sembuh Seusai Jalani Terapi Sel Punca

- 21 Februari 2023, 22:00 WIB
Para ilmuwan melaporkan kasus ketiga dari pasien yang berhasil sembuh dari penyakit HIV/AIDS setelah menjalani transplantasi sel punca.
Para ilmuwan melaporkan kasus ketiga dari pasien yang berhasil sembuh dari penyakit HIV/AIDS setelah menjalani transplantasi sel punca. /
 
KORAN PR.- Para ilmuwan melaporkan kasus ketiga dari pasien yang berhasil sembuh dari penyakit HIV/AIDS setelah menjalani transplantasi sel punca. Studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah Nature pada Senin, 20 Februari 2023 itu, menyebutkan bahwa pasien laki-laki berusia 53 tahun tersebut sebelumnya menjalani transplantasi sel punca sumsum tulang untuk mengobati penyakit leukemia yang dideritanya.
 
Meskipun masih ada perdebatan tentang makna "sembuh dari HIV” itu apa, kasus baru ini sukses menambah daftar kasus penyembuhan HIV-1 (HIV tipe 1) yang juga menggunakan jenis transplantasi sel punca yang sama. Kasus ketiga yang berhasil sembuh Sebelumnya sudah ada dua kasus penyembuhan yang juga dilaporkan berhasil dengan metode yang sama, yang disebut dengan nama "pasien Berlin” dan "pasien London.”
 
"Ini menunjukkan bahwa pendekatan ini menjanjikan dan juga dapat direproduksi, karena ini bukan kasus yang pertama,” kata Jürgen Rockstroh dalam sebuah pernyataan. Ia adalah profesor dan kepala infeksiologi di Rumah Sakit Universitas di Bonn, Jerman, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, seperti dilansir laman DW, Selasa (21/2/2023).
 
Meski begitu, para ilmuwan mengatakan bahwa metode pengobatan tersebut belum berhasil untuk beberapa pasien lain yang juga telah menerimanya.
Pakar HIV Sharon Lewin dan rekannya Jennifer Zerbato dalam tulisan di The Lancet tahun 2020 mengatakan, sulit untuk membuktikan secara meyakinkan bahwa seseorang sembuh dari HIV, karena virus dapat tetap bersembunyi di dalam sel imun yang umurnya sangat panjang, sementara metode yang ada untuk mendeteksinya saat ini terbatas.
 
Meskipun sudah ada tiga kasus yang berhasil "sembuh” dari HIV, bukan berarti transplantasi sel punca menjadi alternatif yang aman dan layak untuk pengobatan HIV secara umum. 
 
Kepala departemen penelitian terapi sel dan gen di Pusat Medis Universitas Hamburg-Eppendorf, Boris Fehse, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa transplantasi sumsum tulang memerlukan obat yang menekan sistem kekebalan. Hal ini menurutnya dapat meningkatkan risiko infeksi dan berpotensi menyebabkan apa yang disebut sebagai graft versus host disease, di mana sel-sel imun yang ditransplantasikan justru menargetkan jaringan inang. 
 
Sementara itu para penulis studi juga mengingatkan bahwa jenis transplantasi sel punca ini risikonya cukup besar. Menurut mereka studi tersebut lebih berfungsi sebagai bukti lanjutan, bahwa terapi pengeditan gen yang menargetkan reseptor CCR5 mungkin menjadi kunci untuk menyembuhkan HIV-1. ***

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: DW.com


Tags

Terkini

x