Masalah
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengakui adanya sejumlah masalah, seperti tantangan pengiriman bantuan meskipun jaringan transportasi rusak. Akan tetapi, ia mengatakan, situasinya telah terkendali.
Lebih dari enam hari setelah gempa pertama melanda, petugas darurat masih menemukan segelintir orang yang bertahan hidup di reruntuhan rumah. Di jalan utama menuju kota, beberapa bangunan yang masih berdiri memiliki retakan besar atau fasad yang ambruk.
Lalu lintas pun kadang-kadang terhenti. Ini karena penyelamat mendeteksi tanda-tanda sisa kehidupan di bawah reruntuhan.
Kini jumlah korban di kedua negara dari gempa bumi pada Senin dan gempa susulan besar naik di atas 37.000 jiwa. Bencana ini sendiri adalah gempa paling mematikan di Turki sejak 1939. (Huminca)***