Orang Gemuk Harus Konsumsi Banyak Sumber Prebiotik

- 26 Februari 2023, 09:04 WIB
Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka.
Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka. /Freepik

 

KETIKA berbicara tentang kesehatan usus, ada banyak peran dari probiotik. Tetapi bagaimana dengan khasiat dari prebiotik? Penelitian tentang prebiotik sedang gencar dilakukan dan hasilnya cukup mengejutkan. Dengan mengonsumsi makanan prebiotik bisa mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2.

Jadi, sebenarnya apa itu prebiotik? Prebiotik bekerja untuk menumbuhkan bakteri-bakteri baik di dalam usus. Prebiotik menyediakan makanan untuk bakteri-bakteri baik tersebut dan memungkinkan bakteri untuk tumbuh serta berkembang. Prebiotik dapat ditemukan di beberapa makanan seperti artichoke, pisang dan gandum. Sementara, probiotik adalah mikroorganisme yang menguntungkan bagi kesehatan usus.

 

Berikut ini beberapa manfaat dari prebiotik:

  1. Membantu Menjaga Kesehatan Usus

Prebiotik terbukti berperan penting dalam menjaga kesehatan usus. Prebiotik menyuplai makanan untuk membantu bakteri baik hidup dan berkembang. Bakteri-bakteri baik tersebut menghasilkan enzim berbeda yang berfungsi untuk mengurangi risiko penyakit kronis yang membahayakan kesehatan.

“Sebetulnya ada ribuan jenis bakteri yang hidup di dalam usus dan tidak semua bakteri bertahan hidup dengan nutrisi yang sama,” kata Debbie Petitpain, seorang peneliti di Academy of Nutrition and Dietetics. “Prebiotik memengaruhi pertumbuhan beberapa bakteri yang ada. Prebiotik sebagian besar berperan dalam proses pertumbuhan mikroorganisme atau bakteri yang hidup dalam saluran pencernaan.

Saat prebiotik melakukan fermentasi, prebiotik menghasilkan molekul yang disebut Asam Lemak Rantai Pendek (SCFAs). Menurut International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP), molekul tersebut sangat penting bagi kesehatan usus dan dapat menghambat peradangan dari penyakit lebih parah.

  1. Mencegah Konstipasi

Jika Anda pernah mengalami konstipasi (sulit buang air besar), prebiotik dapat membantu menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan. Menurut ISAPP, prebiotik dapat melancarkan buang air besar dan dapat meringankan rasa sakit dari penyakit konstipasi.

Sebuah artikel yang terbit pada tahun 2020 di Experimental and Therapeutic Medicine mengungkapkan bahwa prebiotik dapat meringankan konstipasi pada orang yang menderita Iritasi Usus Besar (IBS). Sebuah studi pada 2021 dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa bukti yang ada sangat terbatas untuk membuktikan hal tersebut. Perut kembung dan begah adalah efek samping dari prebiotik,

 

 

Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka.
Orang gemuk seharusnya menjaga pola makan dan rajin berolahraga. Konsumsi Prebiotik juga bisa membantu kadar darah orang gemuk terkendali. Yang jelas, tanpa mengubah gaya hidup, pengidap obesitas akan sulit menurunkan berat badan mereka.

  1. Membuat Perut lebih Kenyang

Apakah Anda ingin menurunkan berat badan secara signifikan? Prebiotik-lah jawabannya. Prebiotik dapat mengurangi rasa lapar dan membuat perut terasa kenyang. Oleh sebab itu, prebiotik dapat membantu menurunkan berat badan. Ada bukti yang mendukung pernyataan ini. Sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa oligofruktosa (sebuah jenis serat makanan) yang secara alami ditemukan di beberapa makanan seperti bawang merah, artichoke, bawang daun, bawang putih, gandum dapat menekan hormon ghrelin, hormon yang mengakibatkan rasa lapar.

 

 

  1. Dapat Meningkatkan Penyerapan Mineral

Mineral adalah salah satu zat yang sangat penting bagi tubuh. Mineral hanyalah sebagian kecil dari semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Usus harus menyerap mineral sebanyak mungkin agar bisa menghasilkan nutrisi yang maksimal. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, prebiotik dapat meningkatkan kemampuan usus untuk menyerap lebih banyak mineral seperti kalsium yang sangat bagus untuk gigi dan tulang.

 

 

  1. Dapat Mengendalikan Gula Darah

Dilansir dari situs www.livescience.com, jika Anda memiliki penyakit diabetes, mengontrol gula darah dapat membantu mengurangi risiko yang lebih parah. Menurut ISAPP, prebiotik dapat mengontrol gula darah. Sebuah artikel pada tahun 2019 memperlihatkan 33 studi yang diterbitkan di Journal of Translational Medicine menunjukkan bahwa prebiotik bisa menurunkan kadar gula darah dan mengurangi HbA1c (sel darah merah yang mengandung glukosa).

Pertanyaan yang selama ini muncul adalah adakah dampak yang ditimbulkan dari prebiotik. Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa mengonsumsi prebiotik selama enam minggu memberikan dampak yang tidak terlalu besar terhadap penurunan gula darah dari 2 tipe diabetes yang berbeda. Para peneliti menyarankan untuk mengonsumi makanan yang mengandung prebiotik dalam jangka waktu yang lama agar bisa menurunkan kadar gula darah secara signifikan.

 

  1. Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Sistem imunitas tubuh sering dibahas akhir-akhir ini karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa mikrobioma yang sehat (mikrobioma adalah kumpulan tubuh dari mikroorganisme) dapat meningkatkan imunitas tubuh. Sebuah makalah di International Journal of Environmental Research and Public Health menjelaskan bahwa mikrobioma yang sehat bisa mendorong tubuh untuk membuat pertahanan secara alami dan meningkatkan sistem imunitas. Prebiotik menyediakan makanan bagi bakteri yang menguntungkan di usus dan hal tersebut juga bisa menaikkan imun dalam tubuh.

Sistem imunitas yang bagus dapat mencegah risiko terjadinya peradangan. Salah satu studi menemukan bukti yang kuat bahwa prebiotik bisa mengurangi risiko terkena peradangan. Penemuan ini mungkin karena prebiotik yang terdapat di usus bertindak sebagai dinding penghalang dari molekul-molekul berbahaya.

  1. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

“Mengonsumsi makanan yang menjadi sumber prebiotik bisa mengurangi risiko terkena beberapa penyakit paling kronis seperti serangan jantung, diabetes, kanker dan obesitas,” kata Petitpain.

Para peneliti sebenarnya tidak terlalu paham tentang cara kerjanya. Namun, prebiotik terbukti dapat menurunkan bakteri yang menyebabkan peradangan di usus, dan hal tersebut juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis.

  1. Dapat Memengaruhi Suasana Hati

Pernahkah Anda membayangkan hubungan antara prebiotik dan otak Anda? Para peneliti mencari tahu apa konsep dari hubungan usus dan otak. Usus yang sehat sangat berpengaruh pada otak. Penelitian menunjukkan bahwa berbagai macam bakteri dapat menurunkan depresi. Namun memang tidak ada bukti yang nyata dari hal tersebut. Yang pasti meningkatnya berbagai jenis bakteri merupakan salah satu manfaat dari prebiotik. Dampaknya terhadap suasana hati adalah sesuatu yang harus dicari tahu lebih dalam.

Kesimpulan

Jadi, manfaat atau khasiat dari prebiotik diantaranya adalah meningkatkan berbagai jenis bakteri yang berguna bagi Kesehatan tubuh. Tetapi penelitian tentang prebiotik ini masih berlangsung hingga saat ini, para peneliti sedang mencari sebab dan akibatnya lebih jauh.

“Prebiotik ditemukan dalam makanan-makanan yang berserat tinggi dan makanan berserat tinggi memberikan banyak keuntungan termasuk dapat mengendalikan kadar gula darah dan dapat menurunkan kadar kolesterol. Jadi, prebiotik sangat penting bagi tubuh,” ujar Petitpain.

“Sampai saat ini, para peneliti masih mencari tahu tentang prebiotik ini dan hal terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi”, pungkas Petitpain. (FFB, Huminca/"PR")

 

 

 

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: Live Science


Tags

Terkini