Kenali Faktor Penyebab Katarak

- 24 Februari 2023, 10:40 WIB
 

HASIL sigi Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dan Balitbangkes di 15 Provinsi termasuk Jawa Barat dengan sasaran populasi usia di atas 50 tahun diketahui angka kebutaan mencapai 30 persen. Dari angka tersebut katarak merupakan penyebab tertinggi yaitu sebesar 81 persen.

Katarak bersifat progresif. Artinya penglihatan akan semakin menurun yang bila tidak segera ditangani akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan terjadi kebutaan.

Hal ini dijelaskan oleh dr. Andriafi Syah, Sp.M, dokter spesialis mata dari Santosa Hospital Bandung Center. Secara sederhana, definisi katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata menjadi keruh, menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan. Salah satu faktor risiko dari katarak yaitu usia di atas 40 tahun.

"Katarak merupakan gangguan penglihatan yang bersifat degeneratif atau penuaan. Riwayat keluarga (genetik) merupakan salah satu faktor risiko bila memiliki keluarga dengan riwayat katarak pada bayi dan usia muda," ujar Andriafi.

Dikatakan, katarak juga bisa diidap oleh orang muda. Pada bayi dan usia muda, katarak dapat disebabkan karena ibu mengalami infeksi virus saat mengandung, trauma pada bagian mata. Dan penggunaan obat (steroid) dalam jangka waktu lama.

Gejala awal
Dia mengungkapkan, gejala awal katarak antara lain penglihatan kabur dan tidak membaik walau sudah berganti-ganti kacamata. Ciri khasnya yaitu seperti melihat kabut, penglihatan ganda, silau, dan sulit melihat jelas saat malam hari.

Katarak tidak dapat dicegah atau dihindari. Namun, kemunculannya dapat ditunda dengan memperbaiki pola hidup seperti menghindari rokok dan minuman keras, konsumsi makanan yang mengandung tinggi antioksidan, dan menggunakan kacamata hitam (UV protection) bila berada di bawah paparan sinar matahari.

Menurut Andriafi, selain faktor usia, risiko terjadinya katarak juga akibat komplikasi dari penyakit mata lain seperti glaukoma ataupun komplikasi dari diabetes mellitus dan hipertensi. Lainnya, pemakaian tetes mata steroid yang berkelanjutan, kebiasaan merokok, serta paparan sinar matahari (ultra violet).

"Hingga saat ini, katarak hanya dapat diobati dengan cara dilakukan operasi, tidak bisa dengan obat-obatan. Dan tingkat kesembuhannya tinggi, sehingga katarak bisa disembuhkan dengan operasi," ujarnya. (Eva Fahas/"PR")***

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

x