Teknologi Vaksin Covid-19 untuk Pengobatan Kanker

- 23 Februari 2023, 21:32 WIB
Perusahaan AS, pemerintah AS, dan mitra internasional mengembangkan vaksin mRNA dalam upaya melawan Covid-19, dengan dasar penelitian yang didukung AS selama beberapa dekade. Alih-alih menggunakan jenis virus yang sudah dilemahkan, vaksin mRNA menggunakan kode genetik virus.
Perusahaan AS, pemerintah AS, dan mitra internasional mengembangkan vaksin mRNA dalam upaya melawan Covid-19, dengan dasar penelitian yang didukung AS selama beberapa dekade. Alih-alih menggunakan jenis virus yang sudah dilemahkan, vaksin mRNA menggunakan kode genetik virus. /Freepik

SEJUMLAH peneliti Amerika Serikat dan internasional memanfaatkan teknologi vaksin Covid-19 yang telah banyak menyelamatkan nyawa untuk mengembangkan upaya pengobatan yang berpotensi melawan kanker.

Pada bulan Desember, perusahaan bioteknologi AS Moderna mengumumkan bahwa sebuah vaksin kanker yang dikembangkan menggunakan messenger RNA (mRNA)—sebuah komponen kunci pada sejumlah vaksin Covid-19 produksi AS—mampu mengurangi risiko kambuh atau kematian sebesar 44% pada sebagian pasien melanoma saat penggunaannya dikombinasikan dengan sebuah pengobatan kanker yang telah ada.

Uji klinis yang dilaksanakan dalam kemitraan dengan Merck, perusahaan farmasi yang berbasis di New Jersey, menjadi langkah besar dalam penggunaan teknologi mRNA untuk mengobati kanker, menurut direktur eksekutif Moderna Stéphane Bancel.

“mRNA telah memberikan hasil yang transformatif terhadap Covid-19, dan kini, untuk pertama kalinya, kami telah mendemonstrasikan potensi mRNA untuk memberi dampak pada hasil uji klinis melanoma yang dilakukan secara acak. Kami akan memulai studi tambahan terhadap melanoma dan jenis kanker lainnya dengan tujuan memberikan pengobatan kanker yang disesuaikan dengan kondisi tiap-tiap pasien,” ujar Bancel, seperti dilansir laman Share America dua pekan lalu.

Riset panjang
Perusahaan AS, pemerintah AS, dan mitra internasional mengembangkan vaksin mRNA dalam upaya melawan Covid-19, dengan dasar penelitian yang didukung AS selama beberapa dekade. Alih-alih menggunakan jenis virus yang sudah dilemahkan, vaksin mRNA menggunakan kode genetik virus untuk memicu respons kekebalan. Vaksin mRNA tetap sangat efektif dalam mengurangi kemungkinan rawat inap dan/atau sakit parah.

Pemerintah AS telah mendonasikan jutaan vaksin Covid-19 mRNA kepada berbagai negara di seluruh dunia. Dan para peneliti AS tengah menyesuaikan teknologi vaksin mRNA guna mengembangkan vaksin untuk penyakit lain, termasuk HIV/AIDS, virus Zika, dan flu.

Selama puluhan tahun, para peneliti telah berupaya mencegah kanker dengan vaksin tradisional. Bancel mengatakan bahwa menggunakan teknologi mRNA dan data tumor pasien tertentu untuk mengembangkan “vaksin kanker yang personal” adalah terobosan mRNA terbaru dalam upaya melawan kanker.

Perusahaan asal Jerman BioNTech, yang memproduksi sebuah vaksin Covid-19 mRNA bersama Pfizer yang berbasis di New York, saat ini tengah melakukan uji klinis untuk sejumlah terapi mRNA, termasuk yang menarget kanker prostat, kanker ovarium, dan kanker usus besar.

Dr. Dean Y. Li, kepala Merck Research Laboratories, mengatakan Merck dan Moderna akan terus mengembangkan berbagai pengobatan baru. “Dalam enam tahun terakhir, tim kami telah bekerja sama menggabungkan kepakaran masing-masing dalam bidang mRNA dan imuno-onkologi dengan fokus memperbaiki hasil bagi pasien penderita kanker”, imbuhnya. ***

 

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: share.america.gov


Tags

Terkini

x