Waspada Nyeri Kepala yang Tidak Kunjung Sembuh

- 15 Februari 2023, 17:34 WIB
DOKTER Spesialis Bedah Syaraf di Edelweiss Hospital, Prof. dr. Ahmad Faried, SpBS (K), PhD., FICS memaparkan perihal nyeri kepala sebagai peringatan dini atas penyakit saat gathering bersama rekanan Edelweiss Hospital di Hotel The Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu, 15 Februari 2023
DOKTER Spesialis Bedah Syaraf di Edelweiss Hospital, Prof. dr. Ahmad Faried, SpBS (K), PhD., FICS memaparkan perihal nyeri kepala sebagai peringatan dini atas penyakit saat gathering bersama rekanan Edelweiss Hospital di Hotel The Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu, 15 Februari 2023 /Dok Edelweiss Hospital/

BANDUNG.- Nyeri kepala merupakan mekanisme tubuh yang menjadi peringatan dini atau early warning atas kondisi kesehatan. Masyarakat perlu sangat waspada saat mengalami nyeri kepala yang tak kunjung sembuh selama satu sampai dua pekan meski telah mengonsumsi obat, atau makin kuat secara perlahan (gradual). Seumpama mengalami nyeri kepala sampai menyebabkan muntah proyektil, masyarakat mesti memeriksakan diri secepatnya.

Demikian ucap Dokter Spesialis Bedah Syaraf di Edelweiss Hospital, Prof. dr. Ahmad Faried, SpBS (K)., PhD., FICS saat gelar wicara dalam Gathering Edelweiss Hospital dengan Rekanan Asuransi, Rumah Sakit, dan Klinik di Hotel The Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (15/2/2023).

Gelar wicara itu mengusung tema Layanan Onkologi dan Bedah Syaraf di Edelweiss Hospital. Selain Faried, hadir juga Dokter Spesialis Bedah Syaraf lain di Edelweiss Hotel, yakni dr. Muh Adam Pribadi Sp.BS, dr. Muh Rainda Farhan, Sp.BS.

Faried mengatakan, general check up menjadi hal penting dalam mendeteksi penyakit, termasuk yang dengan awalan nyeri kepala. "Tetap penting untuk skrining, walaupun masih berusia muda," ucap Faried.

Adam menambahkan, masyarakat mesti sangat curiga saat mangalami nyeri kepala paling hebat sepanjang hidup. Apalagi, ketika hal itu itu terjadi.

"Tidak selalu, tapi biasanya nyeri kepala karena vaskular ditandai dengan nyeri paling hebat sepanjang hidup. Biasanya, itu jugamenandakan ada pendarahan," kata dia.

Sementara itu, Farhan mengatakan, hampir tiap orang pernah mengalami nyeri kepala. Namun, masyarakat perlu sangat waspada saat mengalami nyeri kepala beserta gangguan penglihatan maupun keseimbangan, wajah mencong, apalagi yang sampai muntah proyektil.

"Pernah beberapa kali menjumpai pasien datang ke rumah sakit saat sudah tumbuh tumor berat, atau aneurisma (otak) pecah. Untuk mencegah terjadi kondisi seperti itu perlu skrining," ucap Farhan.

Hipertensi merupakan salah satu penyebab aneurisma bisa pecah. Sementara itu, ucap Farhan, hipertensi acap tak bergejala. "Namun hipertensi bisa menyebabkan strok suatu saat," kata Farhan.

Merujuk dokumen Profil Kesehatan Kota Bandung 2021, estimasi penderita hipertensi di Kota Bandung sebanyak 696.372. Sebanyak 137.754 (19,78%) beroleh layanan kesehatan hipertensi. Cakupan layanan kesehatan itu membaik ketimbang 2019 yang 15,16%, dan 2020 (18,99%).

Halaman:

Editor: Mochammad Iqbal Maulud


Tags

Terkini

x