Deteksi Dini Kunci Kesembuhan Kanker

10 Maret 2023, 07:40 WIB
Kanker payudara juga sangat dipengaruhi faktor internal tubuh yaitu oleh lamanya tubuh terpapar hormon estrogen. /Everydayhealth.com
 

KANKER hingga kini masih merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, dari usia bayi baru lahir hingga orang tua. Di Indonesia, kanker menempati urutan tiga teratas yang menyedot pembiayaan tertinggi BPJS Kesehatan. 

 

Data laporan terakhir dari International Agency for Research On Cancer dari World Health Organization (WHO) tahun 2020, kanker membebani dunia dengan kejadian sebanyak 19,3 juta kasus baru. Angka kematiannya mencapai 10 juta jiwa.

 

Artinya, setiap satu dari lima orang di dunia akan terkena penyakit kanker selama dalam kehidupannya. Satu di antara delapan pria serta satu di antara sebelas wanita akan meninggal karena penyakit kanker. 

 

Secara umum, jumlah total masyarakat yang hidup dan sudah didiagnosis kanker dalam kurun waktu lima tahun kehidupannya atau disebut 5 year prevalence diperkirakan mencapai 50,6 juta jiwa.

 

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi RSUD Al Ihsan Yusuf Heriady mengatakan, penyakit kanker disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor genetik maupun non genetik. Faktor non genetik bisa didapatkan dari lingkungan tubuh sendiri atau dari luar tubuh yang berdampak pada tubuh itu sendirii. 

 

“Sebagai contoh, pada kanker payudara, bila dalam satu keluarga ada orang tua yang menderita kanker, maka anak-anaknya ada risiko terkena penyakit kanker payudara juga,” ucap Yusuf, Rabu (8/3/2023). 

 

Dia menyebutkan, kanker payudara juga sangat dipengaruhi faktor internal tubuh yaitu oleh lamanya tubuh terpapar hormon estrogen. Faktor eksternal yang menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara antara lain faktor fisika seperti terpapar oleh zat radioaktif, terpapar zat kimia antara lain zat karsinogen, termasuk asap rokok baik aktif maupun pasif.

 

Keberhasilan pengendalian penyakit kanker sangat ditentukan oleh upaya deteksi dini serta penanganan kanker yang tepat dan sebaik mungkin. Bila datang terlambat dengan stadium tinggi dan penanganan kurang baik, maka kanker akan berkembang ke stadium lanjut bahkan menyebar ke organ jauh tubuh atau metastasis, yang akan mengakibatkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Untuk itu, diperlukan penanganan dari para dokter onkologi dan tenaga medis lainnya dari berbagai disiplin ilmu untuk mengobati kanker. 

 

Pengobatan kanker dilakukan dengan terapi kombinasi, terdiri dari operasi, kemoterapi, terapi hormon, radioterapi, terapi target. Satu jenis kanker dapat diobati dengan beberapa macam metode pengobatan tersebut secara kombinasi.

 

Terbatas

Lebih lanjut, Yusuf mengatakan bahwa penanganan penanggulangan penyakit kanker di Indonesia saat ini masih mengalami keterbatasan, mengingat luas wilayah negara kita yang begitu luas. Dari segi sarana prasarana, belum semua rumah sakit memiliki fasilitas untuk pengobatan kanker yang ideal.

 

“Idealnya, sebuah rumah sakit untuk menanggulangi kanker secara paripurna hendaknya memiliki sarana laboratorium patologi anatomi dan patologi klinik yang lengkap, fasilitas radiologi yang lengkap untuk mammografi dan lainnya, fasilitas radioterapi yang lengkap, fasilitas kedokteran nuklir, serta fasilitas untuk kemoterapi dan kamar operasi yang representatif,” tuturnya. 

 

Hanya saja, saat ini hanya ada beberapa rumah sakit yang memiliki sarana tersebut, terutama adalah rumah sakit di bawah naungan Kementrian Kesehatan dan beberapa rumah sakit swasta besar.

 

“Sebagian RSUD di berbagai provinsi juga umumnya belum memiliki sarana prasarana penanggulangan kanker yang ideal. RSUD Al Ihsan adalah salah satu contoh RSUD yang telah memiliki Gedung Pelayanan Kanker tersendiri dan sudah memiliki sebagian besar sarana pelayanan kanker, walaupun masih ada yang belum dilengkapi. Diharapkan, masyarakat Jabar saat ini dapat menikmati pelayanan kanker yang cepat dan relatif nyaman serta aman,” kata Yusuf. 

 

Dia mengatakan, saat ini masyarakat ingin serba cepat dan serba mudah untuk mendapatkan pelayanan apa pun, termasuk pelayanan kesehatan di bidang kanker. Sudah bukan saatnya lagi bagi masyarakat untuk mengantri dan menunggu terlalu lama demi mendapatkan pengobatan definitif untuk mengatasi kanker yang sedang dideritanya. 

 

Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk mempermudah akses masyarakat penderita kanker agar mendapatkan berbagai kemudahan memperoleh akses pelayanan kanker yang cepat, nyaman, dan aman. Upaya tersebut di antaranya adalah mulai dari sistem pendaftaran pasien, pelayanan di poliklinik rawat jalan, pelayanan di rawat inap dan kamar operasi, pelayanan di ruang kemoterapi maupun radioterapi yang terintegrasi dan bila memungkinkan di bawah satu atap. (Endah Asih/“PR”)***

Editor: Huminca Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler