Asa Desa Digital Mengerek Potensi Lokal Jawa Barat

- 10 Maret 2023, 18:54 WIB
Petani memeriksa kondisi alat pengontrol suhu di perkebunan Kampung Patrol, Desa Sunten Jaya, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu.
Petani memeriksa kondisi alat pengontrol suhu di perkebunan Kampung Patrol, Desa Sunten Jaya, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. /Armin Abdul Jabbar/"PR"

Pemanfaatan teknologi digital melalui berbagai platform, kata dia, dilakukan Desa Wisata Alamendah untuk memasarkan berbagai potensi wisata yang ada. Meski begitu, dia mengakui, khusus untuk sektor pertanian memang belum banyak petani yang berinovasi.
"Inovasi digital di pertanian lebih banyak dilakukan oleh Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Sewaktu ada acara desa digital di Kota Bandung itu, perwakilan dari Al-Ittifaq yang melakukan presentasi," katanya.

Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq atau lebih dikenal dengan Kopontren Alif berdiri secara legal pada 1997. Akan tetapi, kegiatan agribisnis dan agripreneur yang melibatkan santri dan masyarakat sekitar sudah dimulai jauh sejak sekitar tahun 1970.

Pada Senin 6 Maret 2023 kemarin, Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke pesantren yang didirikan pada 1934 oleh KH Mansyur tersebut. Jokowi juga mengapresiasi Pesantren Al-Ittifaq dalam melakukan pengelolaan bisnis pertanian, yang terencana dalam produksi, pemasaran, hingga pelatihan.

Perwakilan dari Kopontren Alif, Silvi menyatakan, pemanfaatan teknologi digital pada komunitas petani binaan tidak terbatas pada penggunaan peralatan canggih di lahan pertanian. Pemakaian telefon pintar oleh petani dalam menjual hasil pertanian juga bisa menjadi ciri desa digital.

Pelatihan

Lain di Bandung, lain juga yang terjadi di Majalengka. Sebagian besar petani mangga di Majalengka belum menggunakan teknologi digital. Hanya sedikit desa yang mendapat pelatihan digital.

Contohnya saja Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh menjadi salah satu sentra mangga terbesar di Majalengka. Menurut Kepala Desa setempat, Endah Hendrawati sejumlah warganya telah mengikuti pelatihan aplikasi digital untuk memasarkan mangga dan olahan mangga gedong gincu.

Olahan gedong gincu berupa sirup dan dodol pemasarannya sudah ke luar negeri seperti Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Taiwan. Pangsa pasar gedong gincu ke negara-negara tersebut ada karena banyak warga Putridalem yang bekerja di negara-negara tersebut.

“Jika kangen dengan gedong gincu maka mereka membeli olahannya dan dikirim melalui jasa antar. Kalau buah segar dijual melalui jasa antar agak sulit, diperjalanan saja bisa lama keburu busuk, ongkos kirim mahal,” ungkap Endah seperti dilaporkan kontributor “PR” Tati Purnawati, Kamis 9 Maret 2023.

Kepala Bidang Holtikultura dan Perkebunan di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka Sulaeman Kurdi mengatakan, pelatihan digital untuk petani buah-buahan di Kabupaten Majalengka belum pernah dilakukan karena minimnya anggaran. Anggaran untuk kegiatan sekarang ini mengandalkan dari pemerintah provinsi dan pusat.

“Belum ada program pelatihan untuk petani buah-buahan. Program dari Pemprov lebih konsentrasi ke penanganan petani milenial dan pusat pun kini lebih ke penanganan cabai merah dan bawang merah karena itu dianggap penyumbang inflasi terbesar. Hanya di provinsi, pelatihan digital untuk petani buah-buahan sudah ada tapi belum menjangkau ke Majalengka,” ungkap Sulaeman.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x