Jastip, Bisnis Tanpa Modal Untung Besar

- 19 Februari 2023, 22:46 WIB
Calon penumpang mengantre untuk lapor diri di konter “Chek In” Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 2 Februari 2023.
Calon penumpang mengantre untuk lapor diri di konter “Chek In” Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 2 Februari 2023. /MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

“Kebanyakan yang menitip adalah teman-teman dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Mereka paling banyak nitip sepatu, jenisnya Nike Air Rift dan Onitsuka Tiger, karena di Jepang dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di toko resmi di Indonesia. Kebetulan juga waktu itu sedang big sale akhir tahun,” katanya, ketika berbincang dengan “PR”, kemarin.

Selain sepatu, beberapa barang yang banyak dititip yakni makanan, produk perawatan kulit dan pakaian. Ia secara terbuka menyebutkan harga jual asli yang dibandrol di toko yang didatanginya, dan memungut biaya jastip yang bervariasi, tergantung barang yang dipesan.
Contohnya saja untuk sepatu, biaya jastip yang dibandrol Nindy seharga Rp 200.000 per item. Sedangkan untuk aksesoris, fashion, skin care dan makanan, biayanya bervariasi antara Rp 20.000 - Rp100.000 per item.
“Keuntungannya lumayan banget, bisa mensubsidi biaya travelling yang aku keluarkan hingga 70 persen. Hitung-hitung, liburan gratis,” ucapnya sambil tertawa.

Tanpa modal

Jastip juga memungkinkan pelaku bisnisnya untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus mengeluarkan banyak modal di awal. Bahkan, banyak pula yang melakukannya tanpa modal.
Seperti yang dilakukan oleh pemilik akun jastip di Instagram, @jastipbyaul, Aulya Rachmi.

Bermodalkan nol rupiah, ia bisa mendapatkan keuntungan rata-rata Rp 10 juta hingga 15 juta per bulan lewat bisnis jastip. Ketika sedang peak season karena momen tertentu seperti black friday atau year end sale, keuntungan yang diraupnya bahkan bisa mencapai Rp 25 hingga 30 juta dalam sebulan.

“Melakoni bisnis jastip ini sejak empat tahun lalu. Awalnya ketika ke Korea itu iseng buka jastip. Aku konsisten posting dan ternyata ramai. Kalau sekarang, jadi reseller saudaraku di USA, jadi concern ke barang-barang outlet di USA seperti Coach, Kate Spade, Marc Jacobs, Fossil, dan masih banyak lagi,” kata Aulya, yang kemarin sedang berada di Australia.

Selain melalui akun Instagram yang kini sudah memiliki 14.400 pengikut, Aulya juga menjalankan bisnisnya lewat grup percakapan. Dia selalu menerapkan mekanisme full payment atau sistem pembayaran penuh di muka, karena tidak bisa menalangi uang pembelian untuk konsumen.

Selain itu, uang tersebut bisa langsung ia transfer ke saudaranya di Amerika Serikat. Uang itu kemudian langsung dibelikan barang yang dipesan konsumen.

Untuk pengiriman, ia menggunakan kargo dengan estimasi sampai di tempatnya berdomisili Surabaya sekitar 5 atau 6 minggu. “Untuk jaga-jaga, saya sebutkan paling lama 8 minggu, meskipun syukurnya tidak pernah sampai 8 minggu sih. Kalau sedang beruntung bahkan bisa sampai dalam waktu 4 minggu,” katanya.

Selama menjalankan bisnis jastip, Aulya menyebutkan banyak sekali suka dukanya. Sukanya, karena bisnis ini mendatangkan penghasilan tanpa harus mengeluarkan modal. Ketika barang sampai, ia hanya harus melakukan pengemasan agar barang bisa sampai ke tangan konsumen.

“Dukanya juga banyak, terutama karena kita berhubungan dengan customer yang sifatnya macam-macam. Sering juga customer bilang produk tidak ori, atau mereka tidak sabar. Jadi, lebih tentang komunikasi ke customer aja sih,” ujar Aul.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini