Gelaran Piala Dunia U-20 Belum Jelas, Timnas Indonesia Kini Menunggu Nasib

- 28 Maret 2023, 09:18 WIB
Timnas U-20 saat melakukan pemusatan latihan di  Jakarta, beberapa waktu lalu. Skuad Garuda akan menghadapi Irak, pada laga pertama Piala AFC U-20, di tashkent, Uzbekistan, Rabu ini.*
Timnas U-20 saat melakukan pemusatan latihan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Skuad Garuda akan menghadapi Irak, pada laga pertama Piala AFC U-20, di tashkent, Uzbekistan, Rabu ini.* /Antara/

KORAN PR - Tim Nasional U-20 yang diproyeksikan berlaga di Piala Dunia U-20 2023 terancam tidak akan mengikuti turnamen kasta tertinggi kedua FIFA itu jika Indonesia dicoret sebagai tuan rumah. Hal itu karena Indonesia maju sebagai peserta lewat jalur tuan rumah.

Sejauh ini FIFA baru berkomunikasi melalui surat elektronik mengenai pembatalan pelaksanaan undian di Bali, 31 Maret 2023. Surat resmi sejauh ini belum diterima PSSI atau LOC. Hingga hari ini, FIFA sendiri lewat 18 perwakilannya masih melakukan inspeksi dan asistensi stadion di enam kota penyelenggara Piala Dunia U-20 sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Sejauh ini ada banyak kabar simpang siur yang beredar. Lobi yang sebelumnya dilakukan pihak LOC ke FIFA pada pertemuan di Doha kabarnya tidak membuahkan hasil. Hingga langkah akhir adalah pertemuan antara Ketua PSSI yang juga Ketua LOC Piala Dunia U-20 dengan Presiden FIFA. Namun, belum ada kabar kapan pertemuan itu akan berlangsung.

Salah seorang mantan pengurus PSSI, Yesayas Oktavianus bahkan dalam wawancara di salah satu podcast mengatakan dengan yakin bahwa Indonesia telah kehilangan status sebagai tuan rumah. Menurut dia, pemerintah sebenarnya telah mendapatkan surat pembatalan dari FIFA, bukan hanya pengundian tapi belum mau memberikan pernyataan ke masyarakat.

Pengamat sepak bola Indonesia, M Kusnaeni mengatakan jika FIFA itu memiliki kewenangan untuk memutuskan segala hal terkait dengan Piala Dunia U-20 2023, termasuk perubahan tuan rumah. Itu dinilainya bisa saja terjadi tapi tidak serta merta.

"Sudah pasti akan ada banyak pertimbangan. Misalnya FIFA menganggap Indonesia tidak cukup siap jadi tuan rumah, maka FIFA bisa meminta kepada Komite Eksekutifnya untuk menggelar pertemuan darurat untuk memutuskan perubahan tuan rumah. Namun tidak serta merta diganti begitu saja. Ada pertemuan pembahasan yang menimbang apakah cukup layak Indonesia menjadi tuan rumah," katanya.

Menurut Kusnaeni, kuncinya hanya satu, yakni Indonesia harus menunjukkan keseriusan dan komitmennya. Masih ada waktu, dinilainya untuk menunjukkan kesungguhan itu.

Tetap inspeksi

Meskipun telah mengumumkan pembatalan pelaksanaan undian Piala Dunia U-20, FIFA tetap melakukan inspeksi ke stadion calon arena pertandingan.

Dalam pemberitahuannya ke pihak LOC, sekalipun membatalkan unidan FIFA tetap melakukan kunjungan stadion untuk final verifikasi. Pada Senin mereka singgah di Bali. Tercatat ada 18 perwakilan FIFA yang hadir dalam inspeksi. Jika ditotal ada lebih dari 40 orang yang datang termasuk dari PSSI dan Inafoc. Mereka tiba di Stadion I Wayan Dipta sekitar pukul 10.00 dan melakukan inspeksi hingga pukul 12.00.

Halaman:

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x