Network
KORAN PR - Sukses back to back sebagai juara Proliga, putri Bandung BJB Tandamata langsung tancap gas untuk mulai mencari pemain untuk gelaran musim depan. Dari hasil evaluasi musim ini, mereka membutuhkan pemain pelapis yang memiliki kualitas berimbang dengan skuad intinya.
Manajer BJB Tandamata, Ayi Subarna mengatakan, berbicara puas tidak puas dengan performa timnya musim ini, karena sudah menjadi juara maka minusnya menjadi tidak kelihatan.
"Misalnya, secara performa bagaimana permainan mereka kalau sudah angkanya di atas lawan justru mainnya drop dan lawan bisa naik. Itu evaluasinya. Namun, di final kemarin semua pemain bermain dengan kualitas berimbang. Semua mengeluarkan kemampuan terbaiknya, tidak ada salah satu yang terlalu menonjol, toster, libero, atau posisi lain sama semua," tutur Ayi, Minggu 19 Maret 2023.
Menurut Ayi, kunci dari kemenangan mereka 3-2 (27-25, 25-22, 24-26, 20-25 dan 15-8) atas Jakarta Pertamina Fastron pada grand final Proliga 2023 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu 18 Maret 2023, adalah kekompakan tim.
"Kalau bicara kesalahan, mungkin hanya 20 persen dari permainan. Ya, tapi alhamdulillah, dengan segala kekurangan itu kita bisa juara, ini rezekinya BJB," ujarnya.
Secara komposisi, kekurangan yang terlihat ada di pemain lokal. Pemain lapis kedua kualitasnya jomplang dibanding dengan skuad inti. Sementara untuk pemain asing memang ada plus minusnya tetapi tidak terlalu signifikan.
"Lokal ini yang jadi fokus kami untuk dibenahi. Karena gap kualitasnya sangat jauh. Nanti, kami akan bidik lagi lokal, terutama untuk lapis keduanya,” ujarnya.
Dipertahankan
Sementara itu, saat ini semua pemain termasuk asing akan dipertahankan. Namun, pihak manajemen BJB juga mencari pelapis kedua yang terbaik.
Mengenai pemain asing, baik Ceren Kapucu asal Turki dan Madeline Guillen asal Republik Dominika sudah dipastikan bertahan untuk edisi Proliga musim depan. Namun, yang menjadi kendala adalah jadwal kompetisi bola voli di luar negeri yang diikuti oleh kedua pemain asingnya tersebut.
Terkait pelatih, Ayi mengisyaratkan jika Alim Suseno masih akan menakhodai putri BJB untuk musim depan. Alasannya, karena sudah satu frekuensi dan satu hati. "Akan sulit jika harus mengenalkan lagi. Jadi kita pastikan semua saat ini. Termasuk, untuk pemain tadi. Kita juga persiapan dari sekarang, walaupun sebenarnya liganya baru mulai April 2024 setelah Pemilu,” katanya.
Dengan raihan prestasi itu, maka BJB Tandamata menyamai catatan prestasi Surabaya Bank Jatim (2007,2008), Jakarta Popsivo (2012,2013), dan Jakarta Elektrik sebagai tim yang pernah dua kali secara berturut-turut menjuarai Proliga. Namun, rekor hattrick gelar di sektor putri masih dipegang Jakarta Elektrik dengan meraih juara pada 2015, 2016, dan 2017.
Dengan menjadi juara, BJB berhak atas uang pembinaan Rp 350juta. Alim Suseno juga di daulat sebagai pelatih terbaik. Medeline meraih gelar best server. Sementara, Yulis Indahyani di dampuk sebagai best libero musim ini. ***
