Pembenahan Si Jalak Harupat Harus Tuntas Maret, Inafoc Tagih Komitmen Pemerintah Daerah

- 13 Maret 2023, 07:16 WIB
RENOVASI Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu (12/2/2023).
RENOVASI Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu (12/2/2023). /HENDRO SUSILO HUSODO/"PR"


KORAN PR - Dua bulan menjelang perhelatan Piala Dunia U-20, Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung masih memiliki sejumlah catatan dari FIFA. Apabila hingga akhir Maret catatan itu masih belum terpenuhi, Si Jalak Harupat terancam dicoret sebagai lokasi pertandingan.

"Kami hadir ke sini karena kami peduli. Kami ingin memastikan ada pendamping dan ada hal-hal yang tidak diinginkan kamk bisa perbaiki sedini mungkin," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat mengunjungi Si Jalak Harupat, Kutawaringin, akhir pekan lalu.

Erick Thohir mengunjungi Si Jalak Harupat bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, serta Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah. Bupati Bandung Dadang Supriatna turut mendampingi.

Erick mengatakan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah ingin enam stadion yang disiapkan untuk Piala Dunia U-20 tidak ada yang dicoret oleh FIFA. "Salah satunya Si Jalak Harupat yang jadi kebanggaan warga Jawa Barat, jangan menjadi stadion yang FIFA coret," ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai Ketua Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee (Inafoc), Erick pun meminta komitmen dari pemerintah daerah dalam menjalankan host city agreement. Apalagi, tuan rumah Piala Dunia U-20 bagi Jabar merupakan kesempatan langka.

"Saya rasa kapan lagi Jawa Barat akan jadi tuan rumah kejuaraan U-20, ini event yang terakhir datang di Asia Tenggara 23 tahun lalu, dan belum tentu datang lagi di Indonesia. Jadi hal-hal ini yang saya rasa perlu keseriusan," katanya.

Menpora Zainudin Amali mengatakan, FIFA memegang janji dan komitmen dari gubernur maupun bupati/wali kota seperti yang telah ditandatangani dalam host city agreement. Di samping itu, Inafoc juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pertandingan Piala Dunia U-20.

"Memang kita sedang menunggu FIFA akan datang kembali tanggal 21 sampai 27 (Maret 2023). Kita berharap Jalak Harupat tetap menjadi pilihan, itu harapan kita, tapi kan kita belum tahu (keputusan) FIFA seperti apa," kata Zainudin, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PSSI.

Sementara itu, Esay Asiah menyebutkan, sejumlah perbaikan di Si Jalak Harupat yang masih menjadi catatan FIFA di antaranya ialah mengenai trek atletik yang harus dihilangkan, kemudian beberapa item di media tribun, termasuk untuk kaca pembatas VVIP.

Kementerian PUPR, kata dia, berkomitmen untuk menyelesaikan catatan-catatan FIFA itu pada 17 Maret 2023. "Terus yang paling penting itu aspal untuk keluar masuk (stadion), itu kami komitmen tanggal 17 juga sudah selesai," ujarnya.

Halaman:

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

x