Network
KORAN PR - PSSI berusaha mengamankan agenda FIFA matchday untuk satu tahun ke depan. Terdekat, akan ada tiga agenda laga FIFA yang digelar Maret, Juni, dan November.
"Hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI tadi sudah menyepakati Juni dan November sudah harus mulai mengisi, negosiasi dengan negara yang dilirik sebagai lawan harus dimulai dari sekarang. Jadi tidak mendadak seperti kemarin. Kemarin ini kan transisi, jadi mungkin perlu waktu. Tapi Maret (20-28 Maret 2023) ini dipastikan akan ada pertandingan," ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir, di GBK Arena, Jakarta, Jumat 10 Maret 2023.
Mengenai lawannya, PSSI belum bisa mengumumkan karena masih menunggu kepastian surat menyurat secara resmi antarfederasi.
Sebelumnya PSSI membidik Bolivia dan Tajikistan, tetapi gagal. Tajikistan memilih untuk bermain melawan UEA dan Kuwait pada Maret. Begitu juga dengan Bolivia. Mereka lebih memilih untuk melawan Arab Saudi.
Kemudian muncul nama Kenya. Sayangnya, salah satu negara Afrika tersebut menolak untuk melawan timnas. Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, saat peluncuran suvenir Piala Dunia U-20 2023, Rabu (8/3/2023) memunculkan nama Burundi.
Namun, ketika itu dirinya belum bisa memastikan sudah pasti atau belum. Sebab, Kenya secara resmi telah mengumumkan bahwa mereka justru yang akan melawan Burundi.
Saat ini Timnas sendiri menempati posisi rangking ke-151 FIFA. Indonesia membutuhkan lawan lebih tinggi untuk menambah poin rangking FIFA untuk memperbaiki peringkat dunianya. Pada Maret ini, ada dua jendela laga FIFA yang bisa dijalani timnas.
Piala Dunia U-20
Terkait dengan update Piala Dunia U-20 2023, Erick memastikan pihaknya pada Sabtu, 11 Maret 2023 akan melakukan kunjungan ke Sumatera Selatan dan Bandung untuk bersama-sama dengan Menpora dan perwakilan tim PU-PR melakukan pemantauan langsung venue Piala Dunia di dua daerah tersebut.
"Kami akan didampingi tim termasuk Menpora, Tim PU-PR, dan akan ikut Herman Deru sebagai Gubernur Sumsel. Lalu, di Bandung didampingi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Dadang Supriatna. Ini guna memastikan penyelesaian lapangan yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20," katanya.***
