Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Klub Liga Indonesia Musim Depan Dinilai Tak Adil

- 7 Maret 2023, 12:16 WIB
Marc Klok (kanan) berebut bola dengan pesepakbola PSS Sleman Jihad Ayoub (kiri) saat bertanding dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 5 Februari 2023.
Marc Klok (kanan) berebut bola dengan pesepakbola PSS Sleman Jihad Ayoub (kiri) saat bertanding dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 5 Februari 2023. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi./


KORAN PR - Para pemain naturalisasi yang saat ini sedang berlaga di Liga 1 mulai mencurahkan isi hatinya, terkait rencana pembatasan penggunaan pemain naturalisasi di setiap klub untuk Liga 1 musim depan.

Seperti diketahui, PSSI memiliki rencana untuk menerapkan regulasi pembatasan pemain naturalisasi maksimal dua orang pemain di setiap klub. Sementara, saat ini Persib sendiri memiliki tiga pemain naturalisasi yaitu Marc Klok, Victor Igbonefo, dan Ezra Walian.

Terkait wacana pembatasan pemain naturalisasi tersebut, Marc Klok dan Victor Igbonefo pun langsung bereaksi. Bahkan, kedua pemain ini langsung mengungkapkan perasaannya melalui status yang diunggah di akun Instagram milik mereka.

“Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, tetapi bagi kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi. Kami memilih Indonesia karena kami mencintai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepak bola di sini. Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari mereka dan latar belakang mereka,” tulis Klok yang diunggah di akun Instagram miliknya, Senin 6 Maret 2023.

Sementara itu, Victor Igbonefo juga menuliskan pandangannya mengenai rencana tersebut. Pemain naturalisasi asal Nigeria itumenulis, “Kalau main di timnas WNI, kalau main di klub pemain naturalisasi,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai hal itu, Klok mengatakan bahwa semua orang yang telah memiliki paspor Indonesia tentunya merupakan WNI. Pemain yang dinaturalisasi tentunya mereka ini ingin membela negaranya dan seharusnya pemain naturalisasi ini sama dengan WNI lainnya.

Klok menuturkan, semua pihak seharusnya melihat sila kelima di Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dengan adanya aturan pembatasan ini tentunya sangat tidak adil, karena seolah akan menjadi diskriminasi antara naturalisasi dan warga asli.

“Kalau di akhirnya kita semua orang Indonesia, dan menurut saya kalau lihat aturan ini belum fiks ya tapi saya pikir ini adalah waktu kita buka suara, kalau nanti sudah fiks kita sudah terlambat untuk bicara, tapi semoga setelah kita bicara, hey pemain ini ada benar, ini gila kan. Mungkin kita akan membuka pikiran orang,” katanya.

Fokus Persik

Disinggung mengenai persiapan menghadapi Persik. Klok menuturkan, semua pemain sudah siap untuk menghadapi pertandingan nanti karena di delapan pertandingan tersisa yang akan dihadapi, semuanya menjadi final.

“Setiap gim kita harus menang. Sangat fokus untuk Persik Kediri tapi sangat fokus untuk setiap gim, untuk kita ambil 100 persen. Saya berharap bobotoh bisa bisa da­tang. Kalau kita bisa menang di delapan pertandingan tersisa kita juara pasti, tapi kita harus bersama sama dukung itu dan kerja keras, serta berharap dukungan langsung dari bobotoh,” tuturnya.***

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x