PSSI Akan Cek Kesiapan Enam Stadion Venue Piala Dunia U-20 2023

- 28 Februari 2023, 20:18 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (depan, kanan) didampingi jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI memberikan pernyataan kepada media tentang beberapa program organisasi di GBK Arena, Jakarta, Sabtu 18 Februari 2023.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (depan, kanan) didampingi jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI memberikan pernyataan kepada media tentang beberapa program organisasi di GBK Arena, Jakarta, Sabtu 18 Februari 2023. /Michael Siahaan

KORAN PR - PSSI akan mulai mengecek kesiapaan enam stadion di enam kota yang akan digunakan sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-20 2023, 20 Mei-11 Juni mendatang di Indonesia. Secara umum, persiapan lapangan sudah dilaporkan Menteri PU-PR sebagai penanggung jawab venue kepada Presiden.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2023. Menurutnya, dengan pengalamannya sebagai panitia penyelenggara Asian Games 2018, pihaknya akan membantu untuk melakukan akselerasi beberapa hal yang bisa dimaksimalkan.

"Kalau mengenai persiapan lapangan, kemarin Menteri PU-PR, Pak Basuki (Hadimuljono) sudah melaporkan ke Presiden. Kita juga meninjau persiapan training camp di IKN (ibu kota Nusantara), setelah itu Presiden menjabarkan ada 22 stadion yang sedang direview pemerintah," katanya

"Ada yang mau diperbaiki, dibangun, dan lain-lain. Tapi untuk yang enam stadion untuk Piala Dunia U-20 2023, PU-PR siap mensupport," tambah Erick lagi.

RENOVASI Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu (12/2/2023).
RENOVASI Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu (12/2/2023). HENDRO SUSILO HUSODO/"PR"

Keenam stadion yang akan menjadi venue pertandingan Piala Dunia U-20 2023 itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Manahan Surakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta  di Gianyar, Bali.

"Saya sendiri akan mulai mengecek stadion-stadion tersebut. Siapa tahu dengan pengalaman saya di Asian Games ada hal-hal yang bisa kita akselerasi, apapun itu. Apakah kapasitas penonton bisa dimaksimalkan, atau fasilitas yang diperlukan pemain, ofisial, dan lain-lain, termasuk pemberitaan media. Khusus untuk akselerasi ini saya belum bisa berbicara banyak, karena saya belum turun," tutur Erick kemudian.
 
Menurutnya, kompleksitas untuk persiapan memang diperlukan. Sehingga jika ada yang bisa dibantu oleh pihaknya, Erick mengatakan insyaallah ada jalan.

Biaya penyelenggaraan

Sementara itu, untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 ini berapa biaya yang dikeluarkan oleh Indonesia, Erick mengatakan jika pihaknya akan melakukan data ulang guna melihat mana pendanaan yang berasal dari Inafoc (Indonesia FIFA U-20 World Cup Oranizing Committee) atau panitia penyelenggara dan mana pendanaan yang berasal dari panitia lokal (LOC).

"Saya baru bertemu Inafoc kemarin dan pekan ini dengan LOC. Nanti pada pertemuan berikutnya kita akan petakan pekerjaan, agar tidak ada yang overlapping antar keduanya. Jadi baru 1-2 hari kedepan nanti ada pengumuman. Lalu, kita akan data ulang mana pendanaan yang dari Inafoc dan mana yang dari LOC. Sebab, kami ingin memaksimalkan event ini," imbuhnya.
     
Untuk hal lainnya, pihaknya mengatakan akan mencoba yang terbaik guna memastikan detail-detail apa saja yang bisa disupporting sedini mungkin. Ini termasuk masalah tiket.

"Kita harus tentukan mappingnya terlebih dahulu untuk setiap daerah. Karena tiap venue memiliki infrastruktur yang berbeda. Makanya ada audit dari FIFA, yang juga nantinya akan berpengaruh pada kepastian penjualan tiket," tukas Erick.

"Apakah tiket dijual penuh atau setengah saja dari kapasitas di tiap-tiap venue. Ini untuk memastikan keselamatan penonton dan kesediaan transportasi suporter di lapangan. Jadi, jumlah penonton disesuaikan dengan kondisi venue di daerah masing-masing," ungkapnya kemudian.

Erick berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik. Mengingat event ini merupakan pertaruhan Indonesia untuk menjadi tuan rumah event sepakbola yang lebih besar kedepannya.**

Editor: Wina Setyawatie


Tags

Terkait

Terkini

x