Network
KORAN PR - Setelah membentuk Komite adhoc suporter, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, segera dijalankan tugas lainnya yakni Timnas U-20. Di mana PSSI akan membentuk Komite adhoc infrastruktur dan Badan Tim Nasional (BTN).
"Persoalan lain, nanti kita selesaikan satu per satu, sabar. Nanti tunggu Maret, tanggal 4.Timnas U-20 dulu selamat," kata IOC (Komite Olimpiade Internasional) member tersebut di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Minggu, 18 Februari 2023.
Nantinya, Komite adhoc infrastruktur akan bertugas untuk membangun fasilitas training center untuk Timnas. Komite ini, ujar Erick, akan mulai bekerja pekan depan.
"Insyaallah, pekan depan kami akan mengirimkan tim untuk melihat tanahnya. Ini juga bagian dari komitmen bersama untuk membangun training center bersama. Pendanaannya bukan hanya dari FIFA, di mana kemarin mereka sudah komit untuk membantu pada saat makan siang, tetapi kita juga akan coba mencarikan pembiayaan lainnya," tukasnya.i
Jika serius, maka menurutnya, tahun depan Timnas telah memiliki empat lapangan latihan dan mungkin juga tempat pemusatan latihan untuk para atlet.
Selain nanti bertanggungjawab untuk mencari tempat training center Timnas, Komite adhoc infrastruktur ini juga akan melihat bagaimana penerapan masalah VAR (video assistant referee). Di mana lokasi-lokasi atau venue-venue yang bisa menerapkan teknologi tersebut, dan berapa pembiayaan yang dibutuhkan.
"Terakhir, kita juga memastikan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN), yang mana kita harus memastikan kita punya agenda besar mau main di Piala Dunia 2038. Negara lain, seperti India misalnya, sudah memiliki blue print 2023-2047, kita juga tidak boleh ketinggalan. Karena itulah perlunya BTN, mereka harus punya blue print jangka panjang bagaimana persiapan Timnas. Insyaallah niat baik ini semua, ini sepakbola mau migrasi ke arah yang baik, " ucap Erick.
Seperti di ketahui jika era BTN di tubuh PSSI dimiliki pada masa kepemimpinan La Nyalla Mattalitti, di 2013 lalu. Saat itu Timnas di bawah nahkoda pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco. Dia ditunjuk menggantilan Alfred Riedl, tapi dipecat setelah melatih timnas kurang dari sebulan kontrak. Setelah itu, Timnas berada di bawah Direktur Teknik langsung.***
