Network
JAKARTA - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI akan berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023), mulai pukul 09.00. KLB ini memiliki agenda tunggal yakni pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Komite Eksekutif periode 2023-2027.
KLB ini sendiri muncul setelah adanya rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang meminta PSSI untuk mempercepat kongres sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas tragedi kemanusiaan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Percepatan kongres itu untuk menjaga berlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan sepak bola nasional guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
Ketua Komisi Pemilihan, Amir Burhanuddin mengatakan, KLB ini hanya akan dihadiri anggota PSSI pemegang suara yang berjumlah 87. Mereka terdiri dari 34 asosiasi provinsi, 18 tim Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 tim Liga 3, serta tiga asosiasi, wasit, futsal, dan sepak bola putri.
Dari 87 voter, menurut dia, ada beberapa voter yang masih bermasalah. Salah satunya Asprov DKI Jakarta dan tim Liga 2 PSMS Medan. Di tubuh PSMS Medan masih terjadi dualisme, sehingga mereka tidak diundang ke KLB. Sepekan jelang KLB kemarin, pihak PSMS pun mengkonfirmasi jika mereka belum menerima undangan kongres.
Sementara, Asprov PSSI DKI Jakarta sejak Februari 2022 tidak memiliki susunan pengurus. Saat ini mereka dipimpin oleh Plt yang ditunjuk PSSI yakni Yoyok Sukawi. Untuk Asprov Bengkulu yang ditinggal oleh Ketuanya, Akhmad Mazoola yang mengundurkan diri.
"Untuk voter yang bermasalah, mereka masih berhak mendapatkan suara atau tidak, kewenangannya ada di PSSI atau kesekjenan, bukan domain kami," ucapnya.
Sekjen PSSI Yunus Nusi saat dikonfirmasi oleh media terkait hal tersebut, tidak bisa dihubungi. Teleponnya sibuk, sehingga belum ada tanggapan.
