Jelang Akhir Kuartal I, Kinerja APBN Jabar Positif

- 23 Maret 2023, 19:42 WIB
Ilustrasi anggaran pendapatan dan belanja negara.*
Ilustrasi anggaran pendapatan dan belanja negara.* /Freepik

KORAN PR - Menjelang akhir kuartal I-2023, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 tumbuh positif. Hingga 28 Februari 2023, realisasi APBN Jabar surplus Rp 12,77 Triliun. Hal serupa juga ditunjukkan pendapatan negara yang mencatatkan pertumbuhan 20,8 persen (yoy) hingga akhir Februari 2023.

Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp 13,52 T atau 12 persen dari Pagu APBN. Dari sisi Transfer ke Daerah (TKD), penyaluran TKD hingga Februari 2023 telah tersalur Rp 9,96 triliun (14,56 persen Pagu).

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Heru Pudyo Nugroho mengatakan belanja pemerintah pusat (Belanja Kementarian/Lembaga) sampai dengan akhir Februari 2023 sebesar Rp 3,56 triliun atau 8,04 persen dari total pagu.

Baca Juga: Bank Indonesia Optimistis Inflasi Jabar Terkendali; Waspadai Komoditas Beras, Bawang Merah dan Cabai

Penyerapan belanja cukup optimal dengan tumbuh positif dibandingkan tahun lalu. Realisasi terbesar terdapat pada Belanja Pegawai Rp 2,08 triliun atau 10,85 persen dan belanja barang Rp 1,12 triliun atau 6,7 persen dari pagu.

Realisasi Belanja Modal Rp 343,62 miliar atau 4,1 persen dari pagu. Angka tersebut digunakan untuk output Prasarana Jaringan Sumber Daya Air, Prasarana Bidang Konektivitas Perkeretaapian, Prasarana Bidang Konektivitas Darat (Jalan), Sarana Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Prasarana Bidang SDA dan Irigasi, serta Bantuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Realisasi Belanja Bansos hingga Februari 2023 Rp 14,70 miliar atau 26,26 persen dari pagu APBN yang terdapat pada Kementerian Agama dan Kementerian Sosial.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Minta Bank Indonesia Ikut Bantu Jaga Ekonomi Jabar

Realisasi Kementerian Sosial digunakan untuk Perlindungan Sosial berupa Program Perlindungan Sosial pada kegiatan Asistensi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas sedangkan realisasi pada Kementerian Agama digunakan untuk Program Pendidikan Tinggi pada kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Lebih lanjut Heru memaparkan realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk penyediaan lahan di wilayah Jabar hingga Februari 2023 mencapai Rp 31,31 T. Penyediaan lahan tersebut meliputi bendungan, jalan tol, kereta api, dan pelabuhan.

“Untuk UMKM, pemerintah telah menyalurkan bantuan pembiayaan melalui pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dan KUR. Realisasi penyaluran UMi sampai dengan Februari 2023 sebesar Rp 108,86 M untuk 25.845 debitur. Sedangkan untuk penyaluran KUR, kontribusi Jawa Barat mencapai 11,74 persen dari realisasi KUR Nasional atau mencapai sebesar Rp 5,8T untuk 61.016 debitur,” katanya di Bandung, belum lama ini.

Baca Juga: Krisis Global Pengaruhi Pendapatan Daerah, Retribusi Pariwisata Pangandaran Ditingkatkan

Heru mengemukakan saat ini, kondisi ekonomi global masih dihadapkan pada peningkatan tekanan geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga, serta volatilitas pasar keuangan. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 diproyeksi tetap stabil karena ditopang kinerja dari sektor riil, eksternal, serta fiskal dan moneter.

“Kinerja APBN hingga Februari 2023 mencatatkan surplus didukung kinerja pendapatan yang masih kuat dan tren belanja yang positif. Sebagai shock absorber, APBN tetap solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi, dengan tetap waspada dan melakukan mitigasi untuk mengantisipasi ketidakpastian di sepanjang tahun 2023,” katanya.

Pendapatan

Pendapatan negara tercatat tumbuh 20,18 persen (yoy) hingga akhir Februari 2023. Pendapatan Negara di Jabar tercapai sebesar Rp 26,29 T atau 17,24 persen dari target APBN 2023 (target).

Pertumbuhan tersebut didorong peningkatan penerimaan dalam negeri terutama PPh, PPN dan PPnBM, Cukai, Bea Masuk, dan PNBP. Memasuki Februari, penerimaan pajak masih kuat, yakni mencapai Rp 18,15T atau tumbuh 33,36 persen (yoy) dan 17,42 persen dari target APBN 2023.

Baca Juga: Kanwil DJP Jabar I Targetkan Pajak Rp 39,96 Triliun di 2023

“Pertumbuhan penerimaan pajak awal tahun 2023 signifikan dibandingkan tahun sebelumnya karena perekonomian Jabar 2023 sangat baik terutama penerimaan pajak dari sekor lapangan usaha utama dari Industri Pengolahan dan Perdaganan Besar dan eceran,” katanya. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Siaran Pers


Tags

Terkini

x