Dinilai Tak Sentuh Akar Masalah, Pemusnahan Pakaian Bekas Impor Tak Akan Optimal Perangi Thrifting

- 21 Maret 2023, 07:18 WIB
Ilustrasi thrifting.*
Ilustrasi thrifting.* /Satira Yudatama

“Barangkali ada juga masalah ketidakpercayaan masyarakat lokal dengan brand lokal kita. Padahal, brand besar internasional itu tidak sedikit yang di produksi di Indonesia. Jadi perlu edukasi ke masyarakat. Masyarakat kita itu kalau menggunakan brand besar lebih pede. Tidak salah tapi tidak tepat. Kualitas itu bukan semata dari brand,” katanya.

Selain edukasi, Rizal mengatakan, upaya yang perlu dilakukan pemerintah adalah meningkatkan kemampuan UMKM tanah air, termasuk melalui e-commerce. Baik dari sisi cara memproduksi dengan baik, bagaimana marketing yang benar sehingga produk berkualitas yang dihasilkan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Baca Juga: Kata Ibas, Pemerintah Jangan Hanya Larang Thrifting Pakaian Impor Tapi Juga Harus Bantu Industri Pakaian Lokal

“Penting untuk mengedukasi IKM lokal bahwa menjaga kualitas penting. Yang perlu diambil value dari brand, misalnya cara servis layanan, yang bisa menumbuhkan trust ke produk atau brand tersebut,” katanya.

Sementara, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia Wilayah Jabar Andrew Purnama mengatakan, masalah utama thrifting impor adalah masuknya ke Indonesia dengan cara ilegal. Akibatnya, harganya jauh lebih murah dibandingkan produk tekstil lokal sehingga tidak bisa dibandingkan dengan produk tekstil lokal yang masih dikenakan pajak dan lain-lain. ***

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x