Triana Lestari, SPsi, MPd: Belajar dan Mengabdi

- 4 Maret 2023, 06:57 WIB
TRIANA Lestari, SPsi, MPd, (ketiga dari kanan) tengah bersama sejumlah mahasiswanya.*
TRIANA Lestari, SPsi, MPd, (ketiga dari kanan) tengah bersama sejumlah mahasiswanya.* /ISTIMEWA

Selain kasus kekerasan seksual, perundungan di kampus juga menjadi salah satu bagian yang sangat perlu diselesaikan atau dicegah. Mereka yang misalnya mengalami kekerasan seksual atau perundungan, nantinya bisa melaporkannya kepada komunitas ini.
Laporannya pun bisa dengan cara bertemu langsung dengan para anggotanya di ruangan BK UPI Cibiru. Namun, apabila dirasakan berat, maka para korban bisa menghubungi nomor telefon khusus.

Untuk pola pengajaran tentang aktivitas di komunitas ”we hear it” ini kata Triana, bisa secara langsung atau melalui media sosial, baik itu Instagram maupun Tiktok yang telah disediakan.
Triana pun sangat khawatir karena kekerasan seksual di ranah pendidikan ini masih sering terjadi. Oleh karen aitu, perlu wadah khusus untuk melindungi para korban kasus kekerasan seksual maupun perundungan atau bullying ini.

Triana Lestari, SPsi, MPd
Triana Lestari, SPsi, MPd

Proyek khusus

Di lain hal, Lulusan SMA 1 Tanjungsari ini pun kini sedang membuat sebuah project khusus dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Programnya pun cukup unik, yaitu membuat sebuah aplikasi berisi game dan literasi terkait bencana.

”Aplikasi ini nantinya diperuntukkan bagi usia rentan yaitu anak-anak, khususnya anak-anak SD, terkait mitigasi bencana yang dibuat dengan game di dalamnya. Ini untuk memudahkan si anak paham bagaimana menghadapi bencana,” ungkapnya.

Aplikasi berisi game interaktif dan edukatif berbasis android ini rencananya kata Triana, akan diluncurkan pada akhir tahun 2023 ini. ”Namanya masih rahasia, di sini saya sebagai ketua timnya. Tapi tak hanya game, psychological aid bagi anak juga dimasukkan dalam aplikasi ini. Termasuk misalnya cara-cara evakuasi yang mudah dimengerti anak,” ujarnya.

Sebagai pakar psikologi pendidikan, Triana juga diminta untuk membantu menyumbangkan pemikirannya pada pembuatan aplikasi lainnya. Aplikasi ini nantinya bisa membantu untuk mengetahui apabila ada mahasiswa atau siswa siswi jika berbuat curang saat ujian.

”Pada ilmu psikologi, gestur orang yang akan melakukan cheating ini bisa diketahui. Karenanya, saya diminta sebagai pakar untuk menerangkan dan memberikan penelitian terhadap anak didik yang berbuat curang ini,” tuturnya.

Dengan demikian, kata Triana, ke depan diharapkan pada saat ujian tidak ada lagi siswa-siswi atau mahasiswa yang melakukan kecurangan. Apalagi semakin hari perkembangan teknologi semakin maju, yang akibatnya banyak ujian yang dilaksanakan secara daring.
Mantan atlet Tarung Derajat ini juga ternyata sangat paham dengan literasi dan media. Bahkan para mahasiswanya diharuskan memublikasikan hasil-hasil pemikirannya saat menyelesaikan tugasnya melalui blog.

”Saya selalu berharap, setiap ada tugas atau KKN mahasiswa ini memiliki keluaran atau output atas apa yang dikerjakannya. Salah satunya, itu tadi yaitu terkait publikasi, sehingga banyak karya mahasiswa saya yang terpublikasikan sehingga mudah dibaca orang banyak. Meski masih dalam bentuk blog,” ucapnya.

Diketahui salah satu blog ini membahas tentang academic burn out yaitu kondisi terlalu lelah dalam belajar. Para mahasiswa pun memberikan penjelasan bagaimana cara menghilangkan academic burn out ini di kalangan anak sekolah. ”Misalkan dengan beristirahat sejenak, atau sekadar berbincang dengan kawan, serta hindari bermain gadget saat alami kondisi tersebut,” katanya.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x