Tetap Bertahan di Pasar Kuda Citeureup CImahi

- 5 Maret 2023, 22:25 WIB
MARASATI Harahap (52) masih bertahan berjualan aksesori kuda di Pasar Citeureup, Kota Cimahi,  Minggu, 5 Maret 2023.*
MARASATI Harahap (52) masih bertahan berjualan aksesori kuda di Pasar Citeureup, Kota Cimahi, Minggu, 5 Maret 2023.* /RIRIN NUR FEBRIANI/"PR"

KORAN PR - Masyarakat Kota Cimahi ma­sih mengenal Pa­sar Citeureup sebagai Pasar Kuda. Meski kini sudah ter­gerus zaman, masih melekat kenangan kejayaan kebera­daan pasar kuda yang dulu tersohor.

 

Pasar Citeureup atau Pa­sar Kuda berlokasi di Jalan Sangkuriang, Kota Cimahi. Sejak tahun 2015 direvitalisasi menjadi pasar sentra ho­bi dan sentra onderdil atau suku cadang kendaraan terutama roda dua.

Jauh sebelum itu, sekitar tahun 1985 pasar ini dikenal sebagai tempat transaksi ju­al beli kuda dan aksesorisnya. Pasar tersebut berope­rasi setiap hari, tetapi untuk transaksi kuda hanya ber­langsung setiap Senin. Ba­nyak masyarakat dari berbagai daerah datang untuk me­lakukan transaksi atau tukar-menukar kuda.

Untuk setiap kandang kuda terdapat petugas ahli pijat hewan. Petugas itu akan melakukan upaya penyembuhan bagi kuda yang cede­ra akibat terkilir dengan me­tode pijat tradisional.
Kuda yang dijajakan pada saat itu kebanyakan dida­tangkan dari daerah Sumbawa, Jawa, dan, Sulawesi. Namun ada juga beberapa kuda yang didatangkan langsung dari Australia.

Saat ini kios yang ada di Pasar Citeureup hampir semuanya menjual onderdil motor. Kini hanya bertahan satu kios yang masih menjajakan barang keperluan kuda, baik untuk kuda tunggang ataupun dipakai transportasi delman meski tak ada lagi transaksi jual beli ku­da.

Seperti diungkapkan Ma­rasati Harahap (52). Pria yang masih bertahan ber­jualan aksesori kuda itu me­nempati kios berukuran 3x3 meter dengan menyediakan berbagai aksesoris kuda ber­bahan kulit sapi. Seperti pe­lana, sarungan kepala kuda, tali tuntunan, dan tali webbing. Selain itu, ada lampu delman yang dibuat manual dari alumunium. Tidak ha­nya aksesori kebutuhan kuda, juga tersedia aksesori domba. Semuanya dikerja­kan secara manual atau handmade.

Marasati merupakan ge­ne­rasi kedua penerus usaha jualan aksesoris kuda. Dia meneruskan usaha mertua­nya yang merupakan warga Cimahi asli sebagai bandar atau agen jual beli kuda di Pa­sar Citeureup.

”Pasar kuda ini dulu me­nurut infornasi dari generasi pertama yaitu mertua saya, memang diprogramkan oleh Pemprov Jabar pada saat itu untuk jadi pusat jual beli kuda se-Jawa Barat,” ujar Ma­rasati yang juga akrab disa­pa Abang Kuda.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

x