Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Sri Wahyuni mengakui, harga beras di pasaran saat ini masih cukup tinggi. ”Diharapkan OPM ini dapat membantu masyarakat untuk mendapat beras dengan harga lebih murah. Kalau stok di pasaran masih cukup aman. Cuma memang harganya masih tinggi,” katanya.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Bandung, Yuliani Alzam mengatakan, harga beras per kilogram sebetulnya Rp8.800. ”Dibantu dapat subsidi dari Bank BI jadi Rp8.500/kg,” ucapnya.
Menurut Yuliana, stok beras jelang Ramadan diklaim aman. ”InsyaAllah aman stoknya, karena ke depan kami akan masuk stok kira-kira 7.000 ton sehingga kapasitas tersebut aman untuk sampai Lebaran,” katanya.
Pihaknya saat ini fokus pada OPM beras murah, terutama di lima kabupaten/kota. ”Dan mulai Maret-April menyerap hasil panen petani sehingga aman untuk kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Jabar, Yusuf Wicaksono menambahkan, pihaknya terlibat dalam OPM beras murah karena berkepentingan menjaga laju inflasi. ”Harga beras ini cukup memengaruhi inflasi. Kalau kita lihat di Sistem Informasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jawa Barat, menunjukkan tren naiknya inflasi daerah terutama sejak awal tahun,” ucapnya.
Atas kerja sama tersebut, pihaknya memberi subsidi Rp300/kg. ”Sebetulnya itu subsidi ongkos angkut sebesar Rp300/kg, tinggal dikali berapa ton beras untuk subsidi yang diberikan BI,” jelasnya.
Pihaknya ikut melaksanakan OPM beras di Kota Cimahi dan Kota Bandung. ”Untuk daerah lain tergantung pengajuan dari Bulog dan pemerintah daerah,” pungkasnya.***