Diperlukan Advokasi untuk Luruskan Miskonsepsi Calistung di PAUD

- 29 Maret 2023, 16:54 WIB
ILUSTRASI  Siswa PAUD.*/DOK.PIKIRAN RAKYAT
ILUSTRASI Siswa PAUD.*/DOK.PIKIRAN RAKYAT /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

KORAN PR - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24 yang menyoroti miskonsepsi tentang baca tulis hitung di PAUD. Langkah lanjutan berupa advokasi untuk meluruskan miskonsepsi itu dinilai diperlukan.

Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Lucia Royanto menekankan pentingnya advokasi sebagai tujuan pembelajaran yang dapat dibangun di PAUD maupun pendidikan dasar kelas awal.

“Keenam kemampuan fondasi anak didasarkan pada aspek perkembangan anak berdasarkan Profil Pelajar Pancasila yang harus diterapkan secara holistik,” katanya dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 24 di Jakarta, Selasa 28 Maret 2023.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Ada Miskonsepsi tentang Calistung di Paud dan SD yang Dianggap Keberhasilan Belajar

Advokasi bertujuan untuk meluruskan miskonsepsi pembelajaran yang umum ditemukan di PAUD dan SD kelas awal di mana masih diberlakukannya tes calistung, ataupun ujian kelulusan di PAUD, serta pemaknaan literasi numerasi yang sempit. Sebuah kondisi yang banyak dirasakan oleh peserta didik SD terutama yang tidak pernah melalui pendidikan di PAUD.

Di sisi lain, advokasi juga penting untuk mendorong suksesnya implementasi enam aspek kemampuan fondasi yang perlu diasah di PAUD dan SD. Kemampuan fondasi ini dibentuk melalui struktur kurikulum PAUD dan kurikulum pendidikan dasar.

Adapun enam kemampuan fondasi anak yaitu 1) mengenal nilai agama dan budi pekerti; 2) keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi; 3) kematangan emosi untuk kegiatan di lingkungan belajar; 4) kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar seperti kepemilikan dasar literasi dan numerasi; 5) pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri; serta 6) pemaknaan terhadap belajar yang positif.

Baca Juga: Sulit Urus Perizinan PAUD di Kabupaten Bandung Barat

Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Betti Nuraini, menuturkan, PAUD seharusnya mempersiapkan anak untuk sukses belajar di sekolah, yang ditandai dengan aktif terlibat di sekolah, memiliki semangat berprestasi yang baik, menanamkan nilai kepercayaan diri, pendidikan karakter, dan seluruh aspek perkembangan anak.

“Untuk menghadapi tantangan-tantangan serta mempersiapkan anak untuk menjadi pembelajar sepanjang hidupnya, mari kita ciptakan pembelajaran yang menyenangkan di PAUD agar seluruh potensi yang ada pada diri anak berkembang secara optimal,” kata Betti.

Tes Calistung ditiadakan

Sebelumnya, kebijakan transisi PAUD – SD mengatur tiga target perubahan mulai tahun ajaran baru, yaitu: 1) tidak ada tes calistung saat PPDB; 2) menerapkan masa perkenalan untuk peserta didik baru sehingga lebih mudah beradaptasi; serta merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan informasi tentang kebutuhan anak sesuai dengan rambu-rambu asesmen awal yang ada di alat bantu pembelajaran pada dua minggu pertama di awal tahun ajaran baru.

Serta merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, membangun kemampuan fondasi, dan tidak ada tes.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, pentingnya penguatan transisi ini didasari fakta bahwa usia lahir sampai delapan tahun adalah usia yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan fondasi anak.

Baca Juga: Peran Aktif Guru dalam Mengenalkan Bahan Bacaan Berpengaruh pada Kemampuan Literasi Siswa

“Sehingga kali ini, kami ingin mengajak Bapak/Ibu untuk bergotong-royong bersama dalam Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Gerakan bersama ini bertujuan untuk melindungi hak anak-anak kita untuk bertumbuh, berproses, dan dihargai baik di lingkungan satuan pendidikan, maupun di rumah,” ujar Nadiem saat peluncuran Merdeka Belajar Episode 24, di Jakarta, pada Selasa 28 Maret 2023.


Ia menambahkan, Kemendikbudristek telah menyediakan seperangkat alat bantu yang dapat diakses oleh semua elemen pendukung, baik dari unsur pemerintah, satuan pendidikan, orang tua, mitra pendidikan, serta masyarakat luas.

Alat bantu pembelajaran penguatan transisi PAUD-SD dapat diakses melalui tautan laman: s.id/transisipaudsd dan tautan pelatihan mandiri pada Platform Merdeka Mengajar (PMM): s.id/pmm-transisipaudsd dan s.id/pmm-transisipaudsd-2. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x