Bahasa Sunda Tak Lagi Dianggap Penting oleh Orangtua di Perkotaan

- 22 Februari 2023, 06:33 WIB
Seorang warga melihat tayangan bertema bahasa daerah di Jalan Asia Afrika Bandung, belum lama ini
Seorang warga melihat tayangan bertema bahasa daerah di Jalan Asia Afrika Bandung, belum lama ini /Armin Abdul Jabbar/"PR"

Cece pun mengatakan, di daerah pinggiran kota, orangtua masih mengajarkan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu dan berbicara sehari-hari menggunakan bahasa Sunda dengan anaknya. Sementara, di daerah kota, masyarakatnya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda.

Perbedaan itu disebabkan oleh kondisi masyarakat perkotaan yang heterogen sehingga ada kebutuhan untuk berbahasa Indonesia. Sementara, di wilayah pinggir kota, masyarakatnya homogen. Selain itu, masyarakat pinggiran kota belum tersentuh dunia modern secara masif.

Sementara, keluarga muda tidak mengajarkan lagi bahasa Sunda sebagai bahasa ibu karena tuntutan komunikasi di sekolah dan media televisi yang mnggunakan bahasa pengantarnya bahasa Indonesia.

Menurut Cece, untuk melestarikan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu di perkotaan, perlu cara-cara modern, seperti menggunakan media sosial. Berdasarkan pengamatannya, beberapa akun media menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi.

Penggunaan teknologi digital juga bisa membantu mendekatkan kalangan muda kepada bahasa Sunda. Di sekolah, para guru bahasa Sunda pun perlu menggunakan teknologi digital sehingga kegiatan mengajar bisa lebih menarik.

Selain itu, perlu niat tulus masyarakat untuk melestarikan bahasa Sunda. Semua tokoh masyarakat harus terlibat melestarikan bahasa Sunda. Apabila tidak dijaga, maka dikhawatirkan "Sunda" hanya tinggal nama. ***

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini