“Membuat nasi liwet merupakan salah satu tradisi di pesantren, jadi santri harus bisa bikin nasi liwet. Kami pesantren tradisional, jadi tetap mempertahankan budaya ini, salah satunya melalui Festival Nasi Liwet Nusantara,” kata KH. Fadlil Yani.
Kegiatan ini, lanjutnya, selalu digelar menjelang ramadhan, sekaligus munggahan ala santri. Beragam rasa nasi liwet, tambah Fadlil Yani, dapat ditemukan di festival ini, karena banyak santri yang berasal dari luar daerah yang ikut mewarnai rasa nasi liwet.
“Beragam rasa nasi liwet ada di sini. Cita rasa Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra dan lainnya. Bahkan ada santri dari Malaysia yang di kelompok tersebut membuat nasi lemak, mirip nasi uduk. Soal cita rasa ya sesuai dengan racikan masing masing kelompok,” tuturnya.***