Festival Nasi Liwet ala Santri di Ponpes Darussalam

- 20 Maret 2023, 11:51 WIB
PONDOK Pesantren Darussalam, Ciamis menggelar Festival Liwet Nusantara, Minggu 19 Maret 2023. Nasi liwet hasil masak bersama, dinikmati bersama.
PONDOK Pesantren Darussalam, Ciamis menggelar Festival Liwet Nusantara, Minggu 19 Maret 2023. Nasi liwet hasil masak bersama, dinikmati bersama. /Nurhandoko Wiyoso/

KORAN PR-Menyambut datangnya bulan ramadhan 1444 H, Pondok Pesantren Darussalam, di Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis menggelar Festival Liwet Nusantara (FLN), Minggu  19 Maret 2023. Membuat nasi liwet merupakan salah satu kebiasaan atau tradisi di lingkungan pondok pesantren.

Pantauan “PR” di Pondok Pesantren Darussalam, santri membuat nasi liwet dengan cara tradisional, memanfaatkan kayu bakar untuk memasak. Asap mengepul dari puluhan tungku. Panas terik matahari juga tidak menyurutkan mereka tetap semangat memasak nasi liwet lengkap berikut lauk pauknya.

Dari sekian masakan nasi liwet, terdapat satu kelompok yang membuat nasi liwet lemak khas Malaysia atau melayu dengan citarasa gurih. Hal itu berkenaan ada santrinya yang berasal dari negeri jiran tersebut.nasi lemak.  Sedangkan lauk pendampingnya sama seperti nasi liwet pada umumnya.

Lauk yang disajikan bersama dengan nasi liwet hampir seragam, yakni ikan asin atau ikan peda goreng. Selain itu tumis kangkung, berikut lalapan. Namun, tidak sedikit yang juga menyajikan mie goreng, ayam goreng, gurami goreng. Tidak lupa dilengkapi dengan buah-buahan seperti apel, jeruk, nanas, serta minuman teh.

Festival yang diadakan setahun sekali menjelang bulan ramdahan, mendapat sambutan meriah dari seluruh santri. Untuk membuat nasi liwet, dibentuk beberapa kelompok santri.   Mereka juga membagi tugas tugas, seperti yang belanja, memasak, menata tempat hingga dokumentasi. Termasuk juga menyiapkan nama nasi liwet. Setiap kelompok bebas menata lokasi yang sudah ditentukan. 

“Perasaannya ya senang. Tadi habis subuh, ke Pasar Manis beli bahan untuk nasi liwet, ada sayuran, ikan asin. Kalau beras sudah disediakan. Satu kelompok juga kompak, saling bantu meski sudah dibagi tugas,” kata Fahira dari kelompok kelas XII.

Bersama dengan Vita, Zibal dan beberapa anggota kelompok, membuat Nasi Liwet Angkringan Love and Peace. Selain nasi iwet lengkap, juga ditambah gurami goreng, ayam goreng, sate tempe dan tahu.

Dia mengaku senang dengan kegiatan ini. Bahkan, saat ini sudah semakin mahir membuat nasi liwet. Padahal, sebelum di pondok, Fahira mengaku belum terbiasa membuat nasi liwet. “Sekarang sudah bisa bikin nasi liwet,” tuturnya. 

Makin bervariasi

Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantrean Darussalam, Ciamis, KH Fadlil Yani Ainusyamsi mengatakan, festival nasi liwet merupakan salah satu kebiasaan atau tradisi di lingkungan pesantren. Seiring dengan perkembangan, nasi liwet yang sebelumnya sederhana, saat ini semakin berkembang dan bervariasi.

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x