Manfaatkan Buah Manggis Sisa Ekspor, Ibu-ibu PKK Desa Cibeber Berkreasi Membuat Aneka Olahan Manggis

BUAH manggis khas Wanayasa menjadi komoditas ekspor dari Kabupaten Purwakarta. Namun, buah yang lolos standarisasi ekspor biasanya hanya 30 persen dari total produksi dalam setahun. Sisanya, dijual di pasar domestik.

Perbandingan kualitas buah manggis untuk pasar domestik dan ekspor terkadang cukup signifikan. Sehingga, hasil produksi para petani manggis di Purwakarta berisiko tak terjual semuanya di pasaran.

Sisa buah yang belum terjual itu pun tak lantas dibuang. Di tangan kreatif ibu-ibu penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Cibeber Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, buah manggis diolah menjadi produk olahan bernilai ekonomis.

“Manggis (yang menjadi bahan baku) dipilih dari buah yang tidak terpakai untuk ekspor dijadikan produk teh dan sirup,” kata Sekretaris PKK Cibeber, Ayu Nurmalasari saat diwawancarai di Festival Manggis Purwakarta 2023, pekan lalu.

Para ibu anggota PKK mengaku mendapat gagasan mengolah buah manggis lokal dari kelompok mahasiswa Universitas Trisakti. Mereka mendapat pelatihan saat ada Kuliah Kerja Nyata yang digelar di desanya beberapa waktu lalu.

Produksi baru dimulai pada November 2022. “Setelah diolah, dosen yang ahli gizi juga melakukan uji laboratorium. Ternyata, teh dan sirup manggis ini juga memiliki khasiat yang sama seperti buahnya,” tutur Ayu.

Ia menjelaskan beberapa khasiat dari produk manggis olahannya seperti mencegah penyakit kanker dan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, teh kulit manggis buatan ibu-ibu PKK Cibeber juga diklaim dapat membantu program diet.
Ayu meyakinkan pembuatan produk-produk tersebut menggunakan 100 persen bahan alami.

“Produk olahan manggis ini aman dikonsumsi oleh siapapun karena dibuat tanpa tambahan bahan pengawet dan pemanis buatan,” katanya.