Eskavator amfibi dari BNPB rencananya akan digunakan untuk normalisasi tak hanya di aliran sungai yang utama. Ruhimat memastikan akan menggunakannya secara bergilir ke saluran-saluran kecil dari sungai tersebut.
Selain untuk normalisasi sungai, alat tersebut ke depannya bisa juga digunakan untuk membangun embung. “Kalau danau, Sadawarna lumayan sudah mulai bisa, mampu mengatasi terkait banjir (akibat luapan Sungai) Cipunagara, sudah ada dampaknya untuk wilayah Pamanukan saya yakin sudah berkurang,” ujar Ruhimat.
Pada kesempatan itu pula, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang menyampaikan perkembangan banjir saat ini. Dari empat kecamatan yang terdampak, banjir diketahui masih dilaporkan terjadi di dua kecamatan, yakni Ciasem dan Blanakan.
“Banjir masih menggenang wilayah persawahan di Ciasem dan satu desa di Kecamatan Blanakan karena memang akibat rob, setiap sore, banjir akan tertahan. Tapi yang mengungsi sudah tidak ada,” tutur Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Subang, Komara.