Network
KORAN PR-Pemerintah akan melakukan normalisasi dua sungai besar di Kabupaten Subang untuk mengantisipasi banjir besar seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Tindakan tersebut mendapatkan intervensi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Bantuannya berupa dana siap pakai operasional senilai Rp 300 juta yang digunakan petugas di lapangan,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal TNI Fajar Setyawan, Senin 6 Maret 2023.
Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung kepada Bupati Subang di kantor pemerintah daerah setempat. Selain itu, BNPB juga memberikan bantuan logistik senilai Rp 200 juta berupa selimut dan matras masing-masing sebanyak 500 potong.
“Dengan satu unit eskavator amfibi yang akan digunakan untuk normalisasi pendangkalan sungai di wilayah Subang,” kata Fajar menambahkan.
Ia pun mengapresiasi pemerintah daerah setempat atas penanganan bencana banjir saat kejadian dan setelahnya. Menurut informasi yang dilaporkan ke BNPB, bencana alam kali ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa secara langsung. Karena itu, Fajar menyimpulkan penanganan mitigasi bencana dari pemerintah daerah sudah optimal.
Meskipun demikian, Fajar menegaskan kehadiran BNPB di Subang hanya untuk menguatkan penanganan yang sudah dilakukan. Intervensi serupa diakui telah dilakukan di daerah lainnya yang terkena bencana alam.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika, ancaman bencana alam di wilayah Pantai Utara Jawa Barat masih ada hingga sebulan ke depan. “Sampai dengan akhir Maret 2023, daerah Pantura masih berpotensi curah hujan tinggi,” kata Fajar.
Sementara itu, Bupati Ruhimat menyampaikan terima kasih kepada BNPB atas bantuan yang diberikan. Ia meyakinkan bantuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak dan untuk merealisasikan normalisasi sungai.
Ruhimat menyebutkan dari tiga sungai besar yang melewati wilayah Subang, ada dua di antaranya yang memerlukan penanganan khusus. “Saluran ke hilirnya mengalami pendangkalan,” ujarnya.
