Kenduri, Buka Puasa dan Ajang Silaturahmi

- 25 Maret 2023, 00:05 WIB
Foto IPPHOS pada 1967 tentang Presiden Soeharto berbuka puasa bersama wartawan di istana.
Foto IPPHOS pada 1967 tentang Presiden Soeharto berbuka puasa bersama wartawan di istana. /Tangkapan layar https://opac.perpusnas.go.id

Hal yang menarik di masa lalu, aktivitas berbuka juga diimbau dilakukan dengan tak menyantap makanan secara berlebihan. Koran berbahasa Sunda, Sipatahoenan pada Sabtu 14 Oktober 1939 memuat tulisan tentang anjuran agar saat berbuka tak menyantap makanan hingga kekenyangan. "Eta kalakoean teh koedoe didjaoehan (Kelakuan seperti itu harus dijauhi)," tulis Sipatahoenan. Dengan makan yang tak berlebihan, ibadah lain seperti salat tarawih, tadarus bisa dilakukan dengan mudah atau tidak dalam kondisi perut yang kekenyangan.

Silaturahmi

Hal lain yang paling dirindukan saat melakukan buka bersama adalah pertemuan dengan kawan, kerabat. Ya, buka bersama merupakan ajang silaturahmi yang mempertemukan sesama kawan lama atau juga kerabat yang sudah jarang berjumpa.

Tak heran, kegiatan tersebut bukan hanya urusan menyantap makanan dan minuman yang terhidang. Lebih dari itu, ada interaksi, obrolan yang penuh gelak tawa antara mereka yang sudah lama tak bersua.

Dalam tradisi Sunda, kegiatan makan bersama bahkan telah dilakukan saat menyambut kedatangan bulan suci berupa papajar atau botram. Tak pelak, tradisi tersebut makin mempererat perkawanan atau persaudaraan, seperti dalam acara buka bersama.

Barangkali Presiden Joko Widodo tak mengerti, buka bersama yang saat ini telah dilarangnya dilakukan oleh pejabat negara dan jajaran pemerintahan bukan perkara menandaskan makanan dan minuman ke perut saja.

Ada silaturahmi yang tersambung dan berbagai manfaat lain dari kegiatan itu. Alasan kehatian-hatian dalam transisi pandemi ke endemi Covid-19 yang dikemukan pemerintah juga terbilang aneh. Semestinya dilakukan pemberlakuan protokol kesehatan dalam kegiatan buka puasa bersama apabila memang perlu kehatian-hatian. Jangan sampai pasar dengan pengunjung yang meluber dibiarkan, konser kesenian sudah boleh dilakukan tanpa pembatasan, sementara buka bersama justru terkena larangan. ***

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x