Guru PPPK dan Honorer Tulang Punggung Sekolah yang (Selalu) Terabaikan  

- 8 Maret 2023, 22:57 WIB
/

Pengabdian dan dedikasi juga ditunjukkan para guru dari Madrasah Ibtidaiyah Muslimin Cangkuang di Kampung Langkob, Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga. Dalam wawancara "PR" dengan kepala sekolah MI itu Asep Surahman pada Selasa (7/3/2023) menyatakan, seluruh guru di sana berstatus honorer. Terdapat enam guru di MI tersebut. Untuk honor pengajar pun, sekolah bergantung dari BOS. Sebagaiman Cijuhung, MI itu juga terisolasi dengan medan jalan yang berat menuju sekolah.

Pensiun

Nasib serupa pun terjadi di Majalengka. Banyak SD di wilayah tersebut yang kekurangan guru berstatus PNS. Bahkan, di satu sekolah hanya memiliki dua PNS termasuk kepala sekolah. Sisanya adalah guru PPPK dan guru sukarelawan.

Kepala Sekolah SDN Gandasari Kecamatan Kasokandel, Rina Suprihatin mengatakan hanya memiliki 1 guru PNS dan 3 guru PPPK, sisanya guru honorer.

“Tidak ada guru agama. Pelajaran agama terpaksa dilakukan oleh guru kelas,” kata Rina seperti dilaporkan kontributor “PR” Tati Purnawati, kemarin.

Kondisi tersebut sudah cukup lama akibat guru PNS yang pensiun tidak diganti dengan guru baru. “Karena kurang guru, saya sebagai kepala sekolah tetap pegang kelas, mengajar olah raga karena guru bidang tidak tersedia,” ungkap Rina.

Kehadiran guru PPPK dinilai cukup membantu proses belajar mengajar di sekolah. Apalagi semua sekolah di wilayah Kasokandel kekurangan guru kelas dan guru bidang.

Kondisi yang sama juga dialami SD Negeri Nunuk yang hanya punya tiga guru berstatus PNS, termasuk kepala sekolah. Pada tahun 2022, SDN Nunuk mendapat tambahan 3 guru PPPK yang berasal dari desa setempat.

“Jika tidak ada PPPK atau honorer tentu sekolah kekurang guru cukup banyak. Tidak mungkin hanya dipegang oleh dua atau tiga orang guru saja, sementara jumlah rombongan belajar mencapai 6 - 7 rombel karena jumlah murid cukup banyak,” ungkap salah seorang guru SDN Nunuk, Rahmawati.

Kepala BKPSDM Kabupaten Majalengka Maman Fathurochman membenarkan terjadinya kekurangan guru di Kabupaten Majalengka, baik guru SD maupun SMP karena banyak guru yang menjalani masa pensiun. Bahka pada Tahun 2024 nanti, terdapat 475 orang pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Majalengka memasuki masa pensiun. Sebagian besar yang memasuki masa pensiun itu adalah guru-guru sekolah.

“Kekurangan PNS ini tidak hanya guru namu secara umum, banyak OPD yang kekurangan pegawai karena pensiun terus sedangkan pengangkatan tidak dilakukan, ada PPPK tapi jauh dari cukup, apalagi untuk guru SD,” ungkap Maman.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x