Rambut Gondrong, Hoaks dan Kerusuhan Massa di Bandung

- 1 Maret 2023, 23:02 WIB

"Massa melempari rumah-rumah dan toko-toko serta mencegat lalu membakar kendaraan yang kebanyakan milik warga keturunan Tionghoa," tulis Aria.

Terkait stereotipe buruk gondrong, Aria menyatakan, orang-orang dengan rambut yang panjang itu memang mudah dijadikan sasaran fitnah atau kambing hitam oleh penguasa, termasuk setelah Indonesia merdeka. Kala masa kolonial Hindia Belanda misalnya, orang-orang berambut gondrong dicitrakan sebagai pelaku kriminal.

Gaya hidup modern barat saat itu adalah berpakaian kemeja necis, berambut pendek klimis, bersepatu, menggunakan kata-kata Belanda, menonton film. Saat revolusi kemerdekaan, anak-anak muda negeri ini membiarkan rambut mereka panjang dan berseragam militer. Cap ekstrimis, teroris pun dilekatkan dan dihubungkan dengan tradisi jago atau begal oleh Belanda.

Pun demikian selepas kemerdekaan, judul atau pemberitaan sejumlah media melekatkan rambut gondrong dengan ciri-ciri pelaku perbuatan kriminal. Dalam kasus kerusuhan Bandung, orang-orang berambut gondrong jadi sasaran tudingan sebagai pelaku tanpa melihat fakta.***

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini